Setelah Davina bangun, lalu anak tirinya ke kamar mandi. DS mengikuti dari belakang dan sempat menerima pakaian dari Davina. Bocah lima tahun itu yang melepas pakaian sendiri. "Saat itu dia balik badan (menghadap DS), lalu saya dorong pundaknya pakai tangan kanan sambil bilang 'Mandi yang bersih ya!' dan dia terpeleset dan terjengkang," ungkap DS.
Nahas, saat terjengkang kepala belakang Davina membentur lantai kamar mandi. "Dia langsung kumat stuip nya. Kan, sejak bayi kalau pabnas sering stuip," ujar DS berupaya memberikan alibi jika Davina memang punya stuip yang membuat nyawanya tak tertolong. "Saya tidak pernah menyeret Davina ke kamar mandi."
Panik, DS menggendong Davina ke kamar dan memakaian minyak kayu putih di badan korban. "Terus, saya minta tolong ke tetangga panggilkan tukang urut takut ada yang keseleo. Enggak tahunya, tukang urut menyuruh saya membawa (korban) ke bidan. Lalu dari sana, saya diminta membawa (korban) ke RS Siloam," jelasnya.
Masih menurut DS, sesaat sebelum kejang Davina sempat memanggil padanya "Mama sakit". Pertolongan yang diberikan tukang urut yang dipanggilnya juga sekedar mengoleskan minyak kayu putih di tangan, perut dan leher korban. "Saya sempat takut apalagi waktu dia kejang!" ujar DS.
Sayangnya, setelah kritis sejak pukul 09.00 hingga 11.52 WIB di hari yang sama (16/3), Davina akhirnya meninggal dunia."Sesaat sebelum dia menghembuskan nafas terakhir, saya dibawa ke Polsek Curug," ujar DS.
Laili
KOMENTAR