Ada beberapa momen dalam persidangan yang membuat Rasyid tampak marah. Salah satunya ketika ia mengklarifikasi kesaksian Rangga yang menyebut telah mendengar Rasyid mengucapkan kata "mengantuk". Ketika itu, Ketua Majelis Hakim, J Soeharjono, yang juga Ketua Pengadilan Negeri Jakarta Timur meminta klarfikasi langsung kepada Rasyid.
Dengan intonasi suara tegas, Rasyid mengatakan, kesaksian Rangga tidaklah benar, ia hanya mengucapkan kata "bertanggung jawab". Selanjutnya, Rasyid mendapatkan teguran dari sang hakim sebab ia sebenarnya hanya diminta menjawab dengan tegas, ya atau tidak keberatan atas kesaksian Rangga.
Beberapa pengalaman seperti ini di dalam persidangan bisa jadi membuat Rasyid akhirnya tampak terbiasa. Pada sidang terakhir yang digelar pekan lalu, Rasyid sudah tak tampak tegang. Ia bahkan sempat tersenyum ketika melintasi beberapa orang di ruang sidang yang memberikannya dukungan kepadanya.
Dukungan sang bunda dan teman-temannya yang selalu hadir tepat waktu seolah bisa membuat energi tersendiri bagi Rasyid. Seakan kompak dengan sang bunda yang kerap duduk di deretan depan bersama tim pembelanya, ia selalu terlihat membuat catatan.
Begitu pula Okke Rajasa, yang selalu membuat tulisan kecil pada buku agendanya. Tak hanya itu, beberapa kali ibu dan anak ini tampak kompak mengenakan warna baju yang sama. Tampak pula perhatian Okke yang besar untuk anak bungsunya itu.
Seusai persidangan, ia pasti menghampiri Rasyid dan membantu buah hatinya memasukkan berkas-berkas ke dalam tasnya. Bahkan keduanya kompak untuk tidak memberikan pernyataan ataupun komentar setiap kali dikejar awak media seusai persidangan.
Tuntutan Lebih Ringan
Kendati Rasyid belum bisa bernapas lega karena masih harus menunggu sidang putusan, namun pada sidang ketujuh yang berlangsung Kamis (7/3) lalu tuntutan yang dibacakan Jaksa Penuntut Umum (JPU), jauh lebih ringan dari dakwaan yang dibacakan pada sidang pertama. Rasyid hanya mendapat tuntutan hukuman 8 bulan penjara, dengan masa percobaan 12 bulan dan denda Rp 12 juta rupiah.