Lisa Masih Berduka Sepeninggalan Dera

By nova.id, Selasa, 19 Februari 2013 | 06:41 WIB
Lisa Masih Berduka Sepeninggalan Dera (nova.id)

Lisa Masih Berduka Sepeninggalan Dera (nova.id)

"Ny. Lisa. Foto: Laili/NOVA "

Lisa Darawati (20) ibunda dari bayi kembar Dera (almh) dan Dara kini tergolek lemah. Fisiknya drop hingga tak mampu bangkit dari tempat tidur.  Lisa mengaku dirinya lemas karena kecapekan setelah mengurus kematian putrinya serta memenuhi permintaan wawancara beberapa media. Apalagi menurut Lisa, Dera meninggal lantaran tidak tertangani baik oleh beberapa rumah sakit. Saat ditemui tabloidnova.com di kediamannya di perkampungan padat penduduk Jati Padang Baru, Jakarta Selatan, Selasa (19/2) Lisa sedang bersiap untuk dipindahkan peraawatan di rumah sakit. Namun Lisa menyempatkan diri membeberkan isi hatinya

Apa kabar bu Lisa. Bagaimana kondisi sekarang?

Agak kecapekan dan agak lemas kemarin seharian diburu wartawan.Bagaimana situasi terakhir kemarin setelah melahirkan Dera dan Dara?

Sempat repot karena anak sakit. Tapi keluarga bersedia mengurus. Mereka yang mencari rumah sakit buat rujukan. Dibantu dengan rumah sakit (RS Zahira) sampai sekarang merawat adiknya (Dara adalah adik dari Dera).

Bagaimana kronologis kelahiran dua putri ibu?

Dera dan Dara  lahir setelah usia kandungan sekiar 32 mingguan. Jadi memang prematur.  Saya awalnya kontrol di Puskesmas, dan saat usia kandungan masih sekitar 7 bulan itu saya merasa kenceng. Waktu diperiksakan di Puskesmas sudah  pembukaan. Kebetulan mata saya juga minusnya tinggi, katanya berisiko kalau melahirkan di Puskesmas atau bidan. Jadi, Puskesmas merujuk ke RS Zahira agar bisa dilakukan operasi sesar.Persalinannya, sih, cepat. Enggak sampai satu jam.  Dan setelah kelahiran, Dera bermasalah. 

Saya beri ASI (yang dipompa dan diberi lewat botol) ternyata tidak bisa. Lalu, dicoba dengan susu formula juga tetap keluar lagi. Dokter di RS Zahira bilang, pencernaan Dera ada kelainan. Kondisi itu berjalan 6 hari sampai akhirnya meninggal. (Lisa menyusut air mata yang membayang)

Bagaimana perasaan ibu ketika usai melahirkan Dera dan Dara?

Awalnya senang punya anak kembar. Kan, jarang-jarang orang bisa punya anak kembar. Apalagi Dera dan Dara ini anak pertama sekaligus cucu pertama di keluargaku juga Eliyas (suami Lisa). Keluarga semua senang banget.  Lantas?

Cuma kalo yang  sekarang ternyata yang satunya sudah enggak ada (meninggal dunia) mau dibilang apalagi. Saya harus terima walau sebenarnya merasa sedih. Cuma mau bagaimana lagi.

Kabarnya Dera sempat tidak ditangani beberapa rumah sakit. Perasaan ibu bagaimana?

Nyesel juga, kemarin dari sekian banyak rumah sakit tapi ternyata hasilnya nihil enggak ada yang bisa bantu.

Harapan ibu?

Saya ingin rumah sakit itu jangan sampai lagi seperti ini. Kita semua ini sama. Jangan sampai terjadi lagi seperti ini.

Kondisi saudara kembar Dera bagaimana sekarang?

Dara masih prematur, jadi butuh perawatan khusus (saat ini Dara di RS Tarakan dan Lisa juga dirujuk untuk mendapatkan perawatan pasca operasi sesar dan pemulihan kondisi kesehatan di RS Tarakan).

Perasaan ibu?

Saya was-was, kan, saya pemulihan luka pasca operasi dan anak masih sakit. Tapi saya enggak mau ngerasain, enggak mau  kepikiran  soalnya nanti malah pengaruh sama ASI. Jadi saya mengusahakan biar tidak terlalu kepikiran banget. Sampai sekarang berusaha yang terbaik.

Harapan ibu terhadap Dara bagaimana?

Saya sekarang hanya bisa berharap, Dara cepat sehat dan bisa berkumpul lagi. Kalau dia ada di rumah, kan, kita bisa lebih enak. Daripada di RS, ada batas waktu untuk bertemu. Kalau dirumah bisa bertemu terus. Saya pengennya dia cepat sembuh.

Keluarga sendiri bagaimana saat ini?

Sekarang saya sangat diperhatikan keluarga. Saya makan selalu diperhatikan keluarga jadi tetap terjaga. Kebetulan orangtua saya di Mampang dan di sini keluarga suami semua dekat.

Laili Damayanti