Makanan Buatan Rumah untuk Hewan Peliharaan (1)

By nova.id, Kamis, 14 Februari 2013 | 03:58 WIB
Makanan Buatan Rumah untuk Hewan Peliharaan 1 (nova.id)

Makanan Buatan Rumah untuk Hewan Peliharaan 1 (nova.id)
Makanan Buatan Rumah untuk Hewan Peliharaan 1 (nova.id)

"Treat buatan Jessica dikirim hingga ke Jepang. (Foto: Edwin / NOVA) "

Mr Lee Bakery For Dogs

Kecintaanya terhadap anjing membuat Jessica Yova Ananda Hendriana (22) jadi kreatif. "Sekitar empat tahun lalu Papa pulang membawa seekor anak anjing yang sakit, kurus, dan tak terawat. Menurut Papa, pemilik anjing itu mau menyuntik mati anjing ini karena sakit yang enggak sembuh-sembuh. Karena kasihan, Papa membawanya pulang dan kami menamakan anjing ini Lee," buka Jessica.

Keadaan keluarga Jessica yang juga tak memiliki banyak uang untuk menyembuhkan Lee membuat Jessica harus berpikir keras untuk merawat Lee. "Saya coba merawatnya, tiga bulan kemudian Lee sembuh dan tubuhnya mulai gemuk. Lee mulai aktif layaknya anjing biasa. Saya makin sayang sama Lee, tapi mau kasih makanan dan treat yang bagus enggak mampu."

Sampai kemudian Lee berusia 1 tahun pada 2009 dan Jessica ingin memberikan hadiah spesial di hari istimewa anjingnya itu. "Sempat berpikir lama juga saat mau masuk pet shop dan beli treat untuk Lee. Tapi karena sayang dan ingin membahagiakan Lee, saya beli sebungkus snack seharga Rp 25 ribu. Ketika saya berikan ke Lee, saya lihat dia sangat bahagia. Saya terpacu ingin terus membuat dia bahagia," ujar sulung dari tiga bersaudara ini.

Agar tidak selalu mengeluarkan uang untuk membuat Lee bahagia. Jessica beringinan membuat sendiri treat untuk Lee. "Kebetulan Mama biasa bikin kue, lalu saya cari-cari resep di internet. Enggak sanggup beli daging atau keju, saya bikin treat rasa bayam. Setelah jadi, ternyata Lee sangat suka. Saudara dan teman yang tahu saya bikin treat ikut pesan dan anjing-anjing mereka juga suka."

Sejak itu Jessica berencana menjual treat buatannya melalui toko online di tahun yang sama. "Saya namakan Mr Lee Bakery sesuai nama anjing saya. Awalnya banyak yang bertanya, apakah treat buatan saya aman atau tidak. Setelah saya jelaskan, mulai ada pesanan. Semakin lama semakin banyak pesanan yang datang. Malah nama saya juga makin dikenal," ungkap Jessica yang mengawali usahanya dengan modal Rp 300 ribu.

"Modal awalnya memang terbatas. Kemasannya saja masih sangat sederhana, hanya ditulisi spidol dan ditempel pada kemasan plastik. Setahun tahun kemudian baru saya bikin desain yang menarik dan tulisannya sudah di-print komputer," terang Jessica yang kini memiliki beragam bentuk dan rasa treat seperti susu, wortel, pisang, keju, daging ayam, dan lainnya.

Kini Jessica sudah memiliki booth kecil di sebuah mal di kawasan Jakarta Utara dan toko online. Pernah ia menawarkan treat buatannya ke pet shop, "Tapi ditolak dengan beragam alasan yang tak jarang bikin saya sakit hati. Tapi setelah Mr Lee makin dikenal, banyak pet shop yang minta tapi tak semua saya beri karena saya pilih-pilih juga. Gantian dong," katanya tertawa.

Membuat treat untuk anjing, menurut Jessica, memang harus berani mencoba dan mencari tahu detail apa saja yang boleh dan tidak boleh. "Bahan makanan yang bisa untuk manusia belum tentu cocok untuk anjing. Misalnya anggur dan cokelat, bagi anjing sangat berbahaya untuk kesehatannya. Gula, sebisa mungkin dihindari karena bisa mendatangkan penyakit glaukoma. Garam, bisa membuat bulu anjing rontok. Masih ada beberapa bahan lain untuk beberapa anjing tertentu, misalnya, ada yang tak bisa makan tepung terigu dan ayam."

Produk yang dijual Jessica seharga Rp 15 ribu sampai Rp 25 ribu ini ternyata mampu menghasilkan omzet sebesar Rp 30 juta per bulan, dibantu tiga karyawan. "Dua orang untuk produksi dan satu orang menjaga booth di mal."

Hebatnya, selain memenuhi pasar ke luar kota, treat buatan Jessica bahkan sudah sampai dikirim ke Jepang. "Ada pelanggan saya yang tinggal di sana dan selalu beli treat-nya dari saya."

Demi menjaring semakin banyak pelanggan, Jessica rajin berpromosi. "Tiap bulan pasti ada produk baru dari Mr Lee. Saya bikin promosinya di sosial media dan rajin ikut acara kumpul-kumpul para penyayang anjing dan pameran."

 Edwin Yusman F.