Kisah Suami "Tanpa Nurani": Istri Ditindas, Anak Kandung Dilindas (2)

By nova.id, Rabu, 14 November 2012 | 05:15 WIB
Kisah Suami Tanpa Nurani Istri Ditindas Anak Kandung Dilindas 2 (nova.id)

Jumat (9/11) siang lalu RPA dan beberapa saksi mata menjalani pemeriksaan di Polres Depok. Sukaesih, tetangga RPA, mengaku melihat langsung perlakuan kasar Ar terhadap RPA dan kedua anaknya. "Sabtu sore, sekitar jam 17.00 saya lihat sendiri Nd, anak kedua mereka yang masih berusia 4 tahun, ditabrak dan dilindas sepeda motor oleh Ar. Saya sampai lemas lihatnya," ungkapnya ditemani beberapa tetangga RPA yang juga ikut bersaksi.

Kasus ini membuat warga Kompleks BNI, Kampung Parigi, Sawangan Depok geger. "Semua orang datang ketika mendengar teriakan minta tolong. Kalau enggak ada yang jaga, mungkin dia (Ar, Red.) sudah mati diamuk massa. Soalnya, semua orang kesal. Yang dilakukan Ar sudah bukan seperti manusia lagi. Masak dia tega menyakiti anak-anaknya sendiri bahkan menjual istrinya? Baguslah dia sekarang sudah ditahan, biar dia bertanggung jawab atas tindakannya," ungkap Benny, tetangga RPA lainnya dengan nada emosi.

Rabu (7/11) saat diperiksa polisi, Ar memang sempat mengaku kepada media yang mewawancarainya, benar telah "menjual" sang istri kepada dua pria hidung belang dengan alasan khilaf karena terimpit masalah keuangan setelah dipecat dari pekerjaan terakhirnya.

Seusai pemeriksaan saksi, kuasa hukum RPA, Dody Zulfan, SH dari Lembaga Bantuan Hukum Asiosiasi Perempuan Indonesia untuk Keadilan mengatakan, menyoal tindakan Ari yang "menjual" RPA dan menjadikannya PSK adalah off the record. "Itu termasuk tindakan asususila yang tak pantas diungkap ke publik tetapi sudah masuk ke dalam laporan yang kami buat," imbuhnya.

Dody juga mengatakan, tindakan yang dilakukan Ar menimbulkan luka fisik dan psikis bagi kedua anak mereka. "Untuk itu kami juga bekerjasama dengan Yayasan Pulih. Mereka sudah menjalani terapi. Kami juga sedang berkoordinasi dengan Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban."

Uniknya, Jumat itu pula RPA sempat mengunjungi Ar di ruang tahanan Polres Depok. Pertemuan yang terhalang jeruji besi itu berlangsung amat emosional. Di depan RPA dan petugas kepolisian yang menjaga, Ar tampak histeris meminta RPA mencabut laporannya. "Saya insaf, ampun. Cabut laporannya, tolong cepat-cepat dicabut," ujar Ari sambil menangis sesenggukan di hadapan sang istri. Keduanya pun saling tertangis-tangisan.

 Edwin Yusman F.