"Ya namanya orang trauma, wajar kalau minta identitas anggota polisi. Korban juga waspada, jangan-jangan oknum yang mengaku polisi juga adalah teman oknum tukang ojek itu. Kasus ini sudah diadukan korban dan pihak RSU Atambua ke polisi. Sampai sekarang kami belum tahu sejauh mana proses penyelidikannya," ucap dokter Hendrik.
Terhadap kasus yang dialami korban dokter ini, dokter Hendrik mengusulkan kepada Pemkab Belu, supaya menertibkan para tukang ojek. Di setiap pangkalan, tukang ojek perlu diberikan seragam khusus, sehingga siapapun yang menggunakan jasa ojek dapat mengenali.
"Apabila tidak ada tanda khusus, maka kasus yang dialami korban dokter ini bakal meluas," sarannya.
.
.
.
Pos Kupamg