Usaha Kuliner Unik, Rasa Luar Biasa dari Bahan Baku Biasa (1)

By nova.id, Minggu, 28 Oktober 2012 | 01:09 WIB
Usaha Kuliner Unik Rasa Luar Biasa dari Bahan Baku Biasa 1 (nova.id)

Usaha Kuliner Unik Rasa Luar Biasa dari Bahan Baku Biasa 1 (nova.id)
Usaha Kuliner Unik Rasa Luar Biasa dari Bahan Baku Biasa 1 (nova.id)

"Kue kering dengan bahan yang ditambah ubi bercita rasa unik. (Foto: Agus Dwianto/NOVA) "

Donat yang dijual Halim masih dijajakan keliling menggunakan becak yang dimodofikasi di sekitar Surabaya. "Saya mulai usaha dengan modal pinjaman orangtua sebesar Rp 10 juta. Dibantu dua karyawan yang menjajakan keliling, usaha ini hanya bertahan dua bulan kemudian berhenti karena beragam hambatan. "Salah satunya, donat buatan saya tak tahan lama jika terkena sinar matahari langsung. Dari penampilannya juga kurang bagus, jadi kurang laku."

Kegagalan itu tak membuatnya menyerah. "Saya kembali bangkit dengan modal pinjaman lagi. Tapi kali ini saya tidak menjajakannya secara berkeliling. Saya titip jual di beberapa toko dan kantin sekolah. Selain itu, saya jalin kerja sama dengan office boy dan office girl. Kadang mereka, kan, suka diminta beli makanan atau jajan, nah saya ajak mereka untuk menjual donat saya dengan sistem bagi hasil."

Pilihan itu membuat usaha Halim kian dikenal. "Jual titip ternyata hasilnya kurang bagus. Saya kemudian fokus jualan ke kantor-kantor. Sampai tahun 2009 saya bisa beli mesin dan mulai membuat beragam roti. Pada 2011 saya dapat investor, kemudian bisa membuka toko," beber Halim yang kini memiliki omzet Rp 30 juta per bulan.

Sejak 2011, produk bakery berbahan dasar ubi jalar yang ditawarkan Halim semakin beragam. "Sebulan saya menghabiskan sekitar 250 kilogram ubi jalar. Ke depannya saya ingin membuka toko lagi. Lalu mau bikin sub bisnis yang juga menggunakan ubi. Salah satunya membuat sandwhich bakar Indonesia dengan isi selai ubi. Bahan pembuatan roti tawar juga saya tambahkan ubi."

Ubi yang digunakan Halim beragam jenis, mulai dari ubi ungu sampai ubi oranye. "Semakin pekat warnanya, semakin banyak vitamin yang dikandungnya. Ubi putih dan kuning enggak saya pakai. Ubi ungu saya pakai untuk roti tawar. Soalnya roti manis enggak bagus penampilannya kalau pakai bahan ubi ungu. Eggak ada penanganan khusus untuk menggunakan ubi, tinggal dikukus, dikupas, dan siap dipakai dalam adonan. Ubi saya dapatkan dari petani setempat saja di Jawa Timur. Enggak susah mencarinya, banyak terdapat di kawasan Trawas."