Nita Terjepit di Antara Dua Ibu (1)

By nova.id, Kamis, 25 Oktober 2012 | 23:09 WIB
Nita Terjepit di Antara Dua Ibu 1 (nova.id)

Rupanya tak hanya itu yang diinginkan Muti. "Dia minta Nita dikembalikan kepadanya. Sebetulnya saya tidak melarang tapi lakukan cara pendekatan yang baik. Selama ini, kan, kalau datang selalu dengan pengacaranya. Itu pun tidak lebih dari 30 menit," ujar Sudarwati jengkel.

Nita Terjepit di Antara Dua Ibu 1 (nova.id)

"Kendati Nita bukan anak kandungannya, Sudarwati merasa, bagian jiwanya terampas saat Nita harus ikut Muti, ibu kandungnya. (Foto: Gandhi/NOVA) "

Dipaksa Berpisah

Setelah terjadi tarik-ulur, Muti didampingi pengacaranya Djamal, SH, mengajukan gugatan ke Pengadilan Agama (PA) Tulungagung demi mendapatkan hak asuh Nita. Gugatan Muti dikabulkan. Jelas, Sudarwati amat kecewa sehingga ia kemudian mengajukan banding ke Pengadilan Tinggi Agama (PTA). Ternyata Sudarwati kalah. "Tak bisa dibayangkan perasaan saya setelah kalah di pengadilan. Hati saya benar-benar hancur," ujarnya.

Ia mengaku merasa lebih miris saat eksekusi dilakukan (Jumat, 5/10). Juru sita, polisi, dan Muti datang ke rumah Sudarwati untuk mengambil Nita. "Sedih saya melihat Nita dipeluk setengah dipaksa lalu langsung diajak masuk ke dalam mobil yang sudah menanti di depan rumah. Nita berusaha meronta sambil teriak-teriak. Saya tak bisa apa-apa kecuali menangis sejadi-jadinya," tutur Sudarwati.

Sejak kepergian Nita, tiada hari tanpa tangisan Sudarwati. Setiap hari foto bocah kesayangannya itu tak pernah lepas dari genggamannya. "Suaranya yang menyayat memang-mangil nama saya saat dibawa paksa itu, sampai sekarang tidak bisa saya lupakan," ungkap Sudarwati berurai air mata sambil memeluk foto Nita.

Dua hari pasca eksekusi pengambilan Nita, di saat ia tak bisa lagi menahan kangen, Sudarwati sempat nekat ingin datang ke rumah Muti. 'Tapi saya batalkan karena takut diusir. Soalnya, kakak tiri Nita, anak Paryono dari istri pertamanya, diusir Muti waktu datang ke rumahnya. Nita pun disembunyikan. Sekarang saya cuma bisa berdoa agar dapat mukjizat supaya Nita bisa kembali di pelukan saya..."

 Gandhi Wasono M. / bersambung