Konsep berkebun organik ala Soeparwan yang praktis dan tak butuh lahan besar ini justru jadi daya tarik. Menurutnya, konsep pelatihan yang biasa digelarnya ada tiga. "Berkebun di halaman, berkebun tanaman organik, dan memanfaatkan limbah organik dan non-organik yang berasal dari rumah sehingga sampah berkurang."
Untuk konsep yang pertama, Soeparwan mengajarkan berbagai teknik. Di antaranya bertanam di atas, digantung, hingga bertanam di atas lantai! Sisi rumah Soeparwan pun jadi ajang pamer. Ia membuat pot tanam dari tumpukan batako yang tak direkatkan dengan semen. "Jadi kalau tempatnya mau dipakai, tinggal bongkar saja," tandas mantan karyawan sebuah perusahaan internasional ini.
Pada konsep kedua, Soeparwan mengajarkan cara bertanam sayuran dan tanaman herbal tanpa menggunakan pupuk kimia. "Banyak, lho, yang mengaku sayur organik tapi masih mengoplosnya dengan bahan kimia, baik pupuk maupun pembasmi hama," ujar Soeparwan. Padahal, lanjutnya, hama tak perlu dibasmi. "Tapi ekosistemnya harus dibuat seimbang. Itulah konsep dasar tanaman organik."
Bertanam sayur organik di halaman rumah juga mesti mengikuti kebutuhan keluarga. Soeparwan berbagi trik. "Konsep menanamnya harus terus-menerus dan tidak serempak. Artinya, harus ada tanaman yang kecil, sedang, besar, dan siap panen. Konsumsi sayur untuk keluarga, kan, tidak banyak tapi harus selalu ada," ujarnya.
Yang tak banyak orang tahu, imbuh Soeparwan, hampir semua sayuran bisa ditanam di halaman rumah. Mulai dari brokoli, kecipir, kacang panjang, hingga berbagai selada. "Tak perlu khawatir sayuran tak tumbuh bila tidak sejuk. Di tempat panas pun bisa, kok. Yang penting perlakukan mereka seperti makhluk hidup," sela Dobor Rahayu, istri Soeparwan.
Untuk pelatihan yang amat berguna ini, Soeparwan mengutip biaya Rp 300 ribu per orang. Ini sudah termasuk makalah, snack, makan siang di hari pertama dan kedua, serta starter kit yang terdiri dari tray semai, media, pupuk, dan benih. "Hari pertama kami ajari teorinya, sedangkan hari kedua langsung praktik." Tertarik? Klik saja www.famorganic.com untuk informasi lebih lanjut.
Hasuna, Krisna / bersambung