Kisah Kelabu Si Cilik Ayu (1)

By nova.id, Kamis, 20 September 2012 | 23:40 WIB
Kisah Kelabu Si Cilik Ayu 1 (nova.id)

Kisah Kelabu Si Cilik Ayu 1 (nova.id)
Kisah Kelabu Si Cilik Ayu 1 (nova.id)

"Banyak kenangan manis yang dirasakan Lilis selama mengasuh buah hatinya.''Tak mungkin bisa melupakannya ujarnya. (Foto: Henry Ismono/NOVA) "

Cari di Kali

Masih jelas dalam ingatan Lilis saat anak sulungnya itu meninggalkan rumah, Kamis (7/6) silam. "Seperti biasanya, selepas Magrib Ayu pamit mengaji ke masjid. Tak jauh, kok. Hanya berjarak beberapa rumah saja. Biasanya, Isya sudah kembali ke rumah. Sebelumnya, dia dijemput Anisa, adik Sev, yang umurnya 8 tahun" kisah Lilis.

Namun tak seperti biasanya, Ayu tak kunjung pulang. Kasiyati segera mencari, sementara Lilis menunggu di rumah. "Saya mesti menjaga adik Ayu yang waktu itu baru berusia dua bulan," lanjut ibu dua anak ini.

Kasiyati lalu melanjutkan cerita Lilis. "Saya segera ke masjid. Namun kata guru ngajinya, Ayu tidak ikut mengaji. Ayu sempat sebentar ke masjid menitipkan mukena dan buku Iqra. Habis itu, pergi lagi bersama Anisa. Ayu dan Anisa memang bersahabat akrab. Mereka sering main bersama. Belakangan saya dapat info dari te­man-teman Ayu. Katanya, Ayu diajak Anisa ke rumahnya untuk mengambil­ jaket. Tapi setelah itu mereka tidak kembali ke masjid."

Segera saja Kasiyati me­nuju rumah Sev yang jaraknya hanya sepelemparan batu dari masjid. "Saya tanya Anisa, tapi dia diam saja. Yang menjawab Sev. Katanya, Ayu memang sempat ke rumahnya, tapi tidak lama. Ayu terus pulang," lanjut Kasiyati yang tentu saja sangat bingung dengan hilangnya Ayu.

Kasiyati juga menambahkan, Sev ting­gal di rumah itu bersama tiga adik­nya. Orangtuanya jadi TKI di Arab Saudi. Berdampingan dengan rumah Sev, tinggal kakek-neneknya. "Saat saya tanya, kakek-nenek Sev juga tidak tahu keberadaan Ayu. Setelah itu, kabar hilangnya Ayu diumumkan di masjid lewat pengeras suara. Isinya, siapa saja warga yang rumahnya kedatangan Ayu, minta tolong agar Ayu dipulangkan."

Namun tetap tak ada tanda-tanda Ayu ditemukan. Gadis cilik itu seperti hilang ditelan bumi. Tak ada warga yang tahu di mana Ayu berada. Mereka pun segera bersama-sama mencari. "Hari itu, kan, malam Jumat. Ada warga yang menduga-duga, Ayu dibawa makhluk halus. Makanya warga mencari ke mana saja dengan senter dan petromaks. Ada yang ke kebun dan kali. Saya juga ikut mencari. Saya cemas luar biasa," imbuh Kasiyati.

Dalam hati kecil Kasiyati tetap­ menduga, Ayu berada di rumah Sev. "Soalnya selama ini Ayu tak per­nah pergi jauh. Tak mungkin malam-malam dia berani main sendiri. Saya sempat dua kali masuk ke rumah Sev, tapi Sev tetap mengaku tidak tahu-menahu tentang Ayu. Saya sempat curiga melihat ada karung di bawah tempat tidur. Tapi, Sev melarang saya memeriksa. Katanya, karung itu berisi barang-barang milik ayahnya."