Pipik Dian Irawati, Ketabahan Seorang Ibu

By nova.id, Selasa, 8 Juli 2014 | 04:48 WIB
Pipik Dian Irawati Ketabahan Seorang Ibu (nova.id)

Pipik Dian Irawati Ketabahan Seorang Ibu (nova.id)

"Pipik bersama karyawan dan anaknya mengambil sejumlah barang di rumah. (Foto: IST) "

Sakit Hati Diusir

Setelah melalui penyelidikan pihak berwajib, ternyata rumah peninggalan alm. Uje sengaja dibakar oleh IV (20) yang dibekuk Sabtu (21/6) lalu di kawasan Depok. Ia mengaku setelah masuk ke dalam rumah Pipik pada Jumat (20/6) dini hari, lalu membakar gorden di dalam rumah dengan korek api gas. Saat api mulai membesar, IV pura-pura membantu warga memadamkan api. Di tengah kepanikan yang ada, IV kabur setelah mencuri uang Rp4 juta rupiah.

Kepada polisi, IV mengaku dirinya sakit hati lantaran diusir Pipik setelah 2 bulan tinggal menumpang di rumah tersebut. Kini IV dijerat dengan pasal berlapis dengan ancaman hukuman hingga 12 tahun penjara. Pipik sendiri mengaku tak pernah menduga IV lah yang membakar rumahnya. "Saya menolong dia. Selama ini dia sering datang ke rumah, ikut pengajian, katanya tidak punya ibu dan keluarga, lalu bilang ingin masuk Islam dan menjadi mualaf."

Melihat ada anak yang memerlukan bimbingan, Pipik memintanya belajar agama dan ikut pengajian. Ia lalu meminta tolong para ustaz untuk membimbing IV, "Setelah jadi mualaf, dia sering main, kadang tidur di rumah. Saya tidak pernah menyuruh dia tidur di rumah saya. Lalu saya lihat dia mencoba bergaul dengan anak-anak saya. Hingga saya tahu IV melakukan beberapa kegiatan yang kurang baik. Dia mengajak anak-anak naik motor almarhum dengan kebut-kebutan dan yang lainnya."

Karena itu, Pipik memanggil IV. "Saya bilang untuk sementara dia pulang saja dulu ke rumahnya. Dia masih saya berikan uang (setiap datang, Pipik selalu memberi IV ongkos). Saya tidak tahu kalau ternyata dia sakit hati dan marah karena itu," paparnya. Ketika polisi menggelar reka ulang pembakaran hingga pencurian, Pipik baru mengetahui jika selama ini IV telah berbohong. IV ternyata bernama Rizal Afif dan berasal dari keluarga muslim di daerah Bojong Gede, Depok. "Bagi saya, atas segala perbuatan dan ucapannya, sudah saya maafkan. Namun, proses hukum tetap berjalan sebagaimana mestinya."

Dilanda Ujian

Setahun terakhir cobaan beruntun dialami Pipik.

Ditinggal SuamiJumat, (26/4/2013) Uje dinyatakan tewas dalam kecelakaan tunggal di kawasan Pondok Indah. Motor yang dikendarainya menabrak pohon. Sempat dilarikan ke RS Pondok Indah, sayang nyawa ustaz berusia 40 tahun ini tak tertolong.

Kisruh Soal MakamHubungan Pipik dan Umi Tatu, ibu mertuanya sempat meradang lantaran pemugaran makam Uje hingga terlihat mewah. Pipik tidak setuju karena pemugaran itu tak sesuai amanah almarhum.

Ayahanda WafatSabtu (17/5) Pipik  ditinggalkan ayahandanya, H. Imam Martono bin Mardjani untuk selamanya. Ia mengaku kehilangan 2 sosok lelaki terhebat dalam kehidupannya.

Rumah Dilalap ApiJumat (20/6) dini hari kebakaran terjadi di rumah Pipik di kawasan Rempoa, Tangerang Selatan. Beruntung, ia dan anak-anaknya lolos dari kepungan api yang menghanguskan beberapa area rumah bertingkat dua itu.

Erni Koesworini