Perjuangan Andriyani Menuntut Hak (1)

By nova.id, Selasa, 24 Juli 2012 | 05:54 WIB
Perjuangan Andriyani Menuntut Hak 1 (nova.id)

Perjuangan Andriyani Menuntut Hak 1 (nova.id)
Perjuangan Andriyani Menuntut Hak 1 (nova.id)

"Rifa (kiri) dan Yuli ikut bahu-membahu menuntut hak mereka bersama Andri. (Foto: Henry Ismono/NOVA) "

Gaji Telat

Sampai akhirnya mereka bertiga kaget ketika Juni 2009, mereka mengalami keterlambatan menerima gaji. Bahkan, gajinya sampai dibayarkan dua kali alias dicicil pada pertengahan dan tengah bulan. Setelah itu, sampai beberapa bulan berturut-turut gaji mereka terlambat dibayarkan. Mereka pun mencoba menanyakan kepada perusahaan. "Jawabannya, tidak ada pengiriman TKI lagi. Makanya gaji dicicil karena tidak ada pemasukan."

Keadaan ini berlangsung sampai 18 bulan tanpa kejelasan. Menurut Andri, semua karyawan juga mengalami nasib yang sama. Akibatnya, banyak karyawan yang memilih mengundurkan diri. "Teman-teman tidak dapat pesangon. Setahu saya, tak ada satu pun yang mendapat uang jasa atau sejenisnya," ujar Andri seraya mengatakan Megah Buana kini tinggal memiliki dua cabang di luar Jawa.

Andri dan dua rekannya mengaku mencoba bertahan. "Sebenarnya, sih, kami juga sudah enggak tahan. Apalagi keterlambatan gaji terus berlangsung. Sampai THR tahun 2009 juga hanya dibayarkan separuh."

Kondisi kantor, papar Andri, sudah tidak begitu nyaman. "Perubahan kondisi kami drastis sekali. Dari semula penghasilan jelas, sekarang jadi enggak pasti. Enggak enak juga ketika Mama sempat bertanya, kok belum gajian? Hubungan dengan direktur perusahaan juga jadi tidak begitu nyaman."

Andri dan dua rekannya kembali mencoba bertemu direktur. Mereka ingin menanyakan masalah yang dihadapi. "Kami briefing dengan direktur soal keterlambatan gaji kami. Katanya, perusahaan tidak punya uang. Ya, sudah kalau perusahaan memang sudah enggak bisa menggaji kami, tolong kami di-PHK atau bagaimana lah. Tapi mereka bilang, tidak mau merumahkan atau mem-PHK. Akhirnya kami digantung, mereka mau kami keluar begitu saja."