Setelah tulisan yang baik sudah selesai, lantas bagaimana? Anda perlu menyosialisasikannya. Rasanya pasti senang bila tulisan Anda bisa dibaca orang lain. "Cara paling gampang, ya, bikin blog. Itu cara murah dan meriah. Banyak contoh, tulisan-tulisan yang menarik di blog bisa diterbitkan menjadi buku."
Bagi Naning, salah satu puncak dari proses menulis adalah ketika karya kita terbit dalam wujud buku dan dipajang di toko-toko buku. "Itu luar biasa. Bohong jika ada penulis yang mengatakan biasa-biasa saja ketika karyanya terbit," ujar Naning.
Saat ini, menurut Naning, merupakan era emas dan kesempatan besar untuk menjadi penulis. "Sekian tahun lalu, biasanya penerbit hanya mau menerbitkan karya penulis yang sudah punya nama. Sekarang ini siapa pun bisa, asalkan materinya menarik."
Selain itu, sekarang juga banyak penerbit yang membutuhkan materi tulisan. "Saya sendiri punya setidaknya relasi 90 penerbit. Dengan makin banyaknya penerbit, tentu peluang bagus bagi seorang penulis."
Bahkan, Anda tak perlu menggantungkan diri pada penerbit. "Zaman sekarang tidak ada yang sulit. Menerbitkan buku sendiri juga gampang. Banyak, kok, percetakan yang bisa diajak kerja sama. Mau cetak dalam jumlah belasan eksemplar juga bisa," kata Naning.
Tahap Kelima: Mempromosikan Buku
Bagi Naning, sekarang ini bukan hal tabu bagi penulis untuk mempromosikan karyanya. Bahkan, menjadi sebuah keharusan. Dengan minimnya biaya promosi dari penerbit, penulis mesti ikut berjuang mengenalkan karyanya kepada khalayak. Jangan biarkan buku Anda bertarung sendirian di toko buku. "Caranya lewat jejaring sosial. Bisa lewat Facebook, Twitter, dan cara efektif lewat SMS. Makanya kita mesti rajin menjalin relasi. Tak perlu ragu mengirim SMS kepada relasi untuk menawarkan karya kita."
Lima tahap ini bisa menjadi bekal bagi Anda untuk menjadi penulis. Namun, Naning mengingatkan, ada beberapa hal juga yang membuat Anda gagal jadi penulis. "Ragu-ragu, malu-malu bila menulis ketahuan suami atau pasangan, tidak serius menulis, dan tidak punya ambisi punya karya."
Naning juga mengingatkan, jangan buru-buru berpikir soal honor dari hasil tulisan. "Nama tenar dan materi hanya imbas dari profesi sebagai penulis. Yang penting cobalah berkarya dulu." Nah, tahap demi tahap sudah dipaparkan Naning Pranoto. Anda pun bisa segera jadi penulis!
Henry Ismono