Buntut Perceraian Beda Bangsa: Merantai Bukan untuk Memasung

By nova.id, Selasa, 22 Mei 2012 | 08:45 WIB
Buntut Perceraian Beda Bangsa Merantai Bukan untuk Memasung (nova.id)

Buntut Perceraian Beda Bangsa Merantai Bukan untuk Memasung (nova.id)
Buntut Perceraian Beda Bangsa Merantai Bukan untuk Memasung (nova.id)

"Sampai kapan pun Risa tak akan bersedia menyerahkan Simon kepada mantan suaminya. (Foto: Gandhi/NOVA) "

Kelainan Otak

Setelah melewati proses panjang, tahun 2011 mereka benar-benar resmi cerai. Selanjutnya, anak-anak ikut David. Cerai bukan berarti perseteruan pasangan ini selesai. Muara masalahnya adalah anak.  Tujuh tahun lalu, cerita Risa, David membawa Simon dari Jakarta ke Surabaya. "Waktu itu keadaan Simon sudah tak berdaya. Selain tak bisa jalan, kadang dia juga kejang dan pingsan," kisah Risa.

Dokter memvonis Simon menderita leukodystrophy. "Karena dokter sudah memvonis Simon tak bisa sembuh, maka saya bawa dia ke ustaz. Sekarang perkembangannya bagus," tukas Risa.

Namun, David tidak setuju soal kondisi membaiknya Simon. Perlakuan Risa kepada Simon dinilainya berlebihan. "Dia dikurung di kamar setiap hari. Semua aktivitas termasuk makan, buang air, dan sebagainya di atas tempat tidur. Dia jadi sangat bergantung kepada ibunya. Kehidupan macam apa itu untuk seorang anak berusia 26 tahun?" ujar David yang tak pernah mendapat jawaban jelas dari Risa soal pengobatan alternatif yang diberikannya kepada Simon.