Cerita Kartini Masa Kini

By nova.id, Jumat, 20 April 2012 | 23:27 WIB
Cerita Kartini Masa Kini (nova.id)

Wanita, kata Ledy, sudah banyak yang jadi pucuk pimpinan di perusahaan-perusahaan. "Wanita juga  bisa mengerjakan banyak hal. Misal, walau sebagai seorang pengusaha wanita juga bisa jadi penyanyi dan ibu rumah tangga sekaligus," ujar pengagum Christine Hakim dan Jaja C Noer ini.

Mereka, lanjut Ledy lagi, tak perlu banyak omong tapi kita sudah bisa merasakan  spiritnya. "Wanita karier yang potensial itu adalah wanita yang tahu dan mengerti apa yang bisa dikerjakan dan tahu dimana kemampuannya."

Menurut Ledy, wanita karier sejati adalah wanita yang bisa mensupport suami. "Wanita tak bisa menganggap dirinya power full. Dia harus butuh pria yang dapat mensupport dirinya. Wanita diciptakan Tuhan sebagai tulang rusuk lelaki. Jika wanita egois karena dia sudah sukses, berarti dia  melupakan  kodratnya. Misal, ada wanita yang gajinya besar jadi menginjak-injak suami jika berpenghasilan kecil."

Seorang wanita baik bagi Ledy adalah wanita yang masih mau mendengarkan orang lain. Terutama  setelah dia berkeluarga. "Sebagai wanita kita harus bisa kompromi walau pun ada perbedaan dengan  suami." Ledy menilai sebagai seorang wanita dia harus bisa menyesuaikan dengan  keadaan zaman. "Jika perempuan ada kesempatan untuk berkarier, mengapa tidak."

Pada tanggal 17 September 1904, Kartini wafat dalam usia yang ke-25. Setelah dia melahirkan putra pertamanya. Setelah Kartini wafat, Mr J H Abvendanon mengumpulkan dan membukukan surat-surat yang pernah dikirimnya pada para teman-temannya di Eropa. Buku itu diberi judul Door Duisternis Tot Licht yang artinya Habis Gelap Terbitlah Terang.

Debbi Safinaz