"Demi Olive, Kami Tak Tinggal Diam..." (1)

By nova.id, Selasa, 17 April 2012 | 23:45 WIB
Demi Olive Kami Tak Tinggal Diam 1 (nova.id)

Sudah. Bahkan sempat sampai dua kali. Yang pertama dapatnya "nembak". Tapi SIM itu hilang dan akibatnya dia tak boleh naik mobil lagi. Nah, menjelang ulang tahun ke-17, dia merengek-rengek mengurus SIM lagi. Saya minta, dia ujian SIM seperti biasa. Aneh, ya? Saat dia nyopir dengan sim "tembak", enggak pernah terjadi apa-apa. Giliran nyopir dengan SIM yang diperoleh dengan jalur resmi, kok, malah kecelakaan yang berakibat fatal begini.

Ada firasat sebelum Olive meninggal?

Ada banyak firasat yang saya rasakan. Beberapa waktu lalu kami sempat ke Amerika selama sebulan. Sepulang dari sana, Olive jadi pendiam. Padahal biasanya setiap bicara dengan kakaknya, suka teriak-teriak. Sikap terhadap adiknya juga sangat baik. Sehari sebelum kejadian dia membuatkan cupcake untuk adiknya yang punya acara di sekolah.

Saat ulang tahun ke-17, Olive juga ngotot pakai baju putih. Hati saya waktu itu, kok, ada yang aneh saat dia minta baju putih. Waktu di Amerika, dia sempat beli beberapa potong baju putih tapi sudah pernah dipakai di ulang tahun temannya. Nah ketika dia nyari di sini, kami tidak menemukan. Akhirnya, dia pakai warna gold.

Saat kejadian, saya juga mimpi sedang menyebarang dengan anak-anak. Saya merasa jalan bersaman lima anak saya. Tapi saya merasa, kok, Olive tidak ada. Ah... rupanya itu pertanda yang baru saya sadari setelah semua ini terjadi.

Begitu juga jika sekarang saya baca buku hariannya. Saya selalu menangis. Dia selalu menulis apa yang sering kami nasihatkan ke dia. Dan di ujung tulisan dia selalu mengatakan, "Mama sangat sayang ke Olive". Begitu juga ketika dimarahi oleh papanya, dia selalu merasa papanya sangat sayang padanya. Sekarang dia seperti "malaikat" dalam keluarga kami.

Apa rencana untuk Olive selain melaporkan masalah ini ke polisi?

Biar kenangan Olive ini terus tersimpan dalam keluarga kami, saya akan membikin sebuah film dokumenter soal Olive. Saya akan mengumpulkan testimoni teman-temannya. Ya, meski Olive sudah tiada tetapi dia masih ada di hati kami.

 Sukrisna / bersambung