"Diusir" dari RS, Ganda Pun Meregang Nyawa

By nova.id, Selasa, 17 April 2012 | 00:27 WIB
Diusir dari RS Ganda Pun Meregang Nyawa (nova.id)

Tak hanya itu. Berliana juga menuntut para tergugat untuk meminta maaf melalui lima media cetak dan satu media teve di Sumut. "Tindakan tim dokter menyuruh Ganda keluar RS tanpa membekali oksigen adalah semena-mena dan tidak berperikemanusiaan. Ini karena semua tergugat tidak menjalankan fungsi pengawasan dengan baik dan benar," lanjut sang kuasa hukum sembari menghimbau warga Medan lain yang juga merasakan ketidakadilan dalam pelayanan kesehatan untuk mengadu ke LBH Sekolah.

Terlebih, tambah Sobambowo, alasan untuk memulangkan Ganda sangat tak manusiawi. "Hukum harus ditegakkan tanpa memandang status sosial siapa pun!" tukasnya.

Surat pernyataan bertandatangan Berliana yang kini jadi senjata andalan RS Pirngadi, kata Roder Nababan yang turut mendampingi Berliana, dinilainya sebagai sebuah kecurangan. "Isinya apa, Berliana tidak tahu. Kalaupun surat Jamkesmas sudah habis, tak perlu juga diusir. Kan, bisa di-reimburse belakangan. Semua RS di Jakarta juga sudah begitu," ujar Roder.

Yang jelas, Berliana sudah berbulat hati mencari keadilan buat Ganda. "Rasanya, kok, tidak ada perhatian pemerintah buat rakyat kecil seperti kami. Tapi semua sudah terjadi. Saya hanya berharap setelah ini tak ada lagi kasus seperti ini. Biar saya saja yang kehilangan anak dengan cara begini," ucapnya pilu.

Diusir dari RS Ganda Pun Meregang Nyawa (nova.id)

""Kami punya bukti pasien minta dipulangkan,'' sebut Edison Parangin Angin (kiri) mewakili RS Pringadi Medan. (Foto: Debbi/NOVA) "

"Perawat yang Menyuruh"

Tidak ada yang menyuruh pasien pulang. Begitu ujar Kasubag Hukum dan Humas RS Pirngadi, Edison Parangin-Angin, SH, MKes. "Kalau memang ada, tolong dibuktikan. Justru kami memegang bukti, orangtuanya yang minta pasien dipulangkan," kata Edison merujuk pada surat pernyataan yang ditandatangani Berliana.

Dalam surat tersebut, lanjutnya, tertulis jelas alasannya, yaitu untuk mengikuti UAS. "Apalagi, dokter kami tidak pernah minta pasien pulang jika pasien masih dalam perawatan," tambah Edison.

Dokter, lanjutnya, tak punya kewenangan menyuruh pasien pergi dari RS. "Perawat yang menyuruh, bukan dokter. Tapi wajar saja kalau mereka mau menggugat. Kami siap menghadapinya," ujarnya pendek sambil berlalu.

 Debbi Safinaz