Mengantar Pulang Korban "Tragedi Tugu Tani" (1)

By nova.id, Selasa, 6 Maret 2012 | 23:18 WIB
Mengantar Pulang Korban Tragedi Tugu Tani 1 (nova.id)

Mengantar Pulang Korban Tragedi Tugu Tani 1 (nova.id)
Mengantar Pulang Korban Tragedi Tugu Tani 1 (nova.id)

"Meninggalkan rumah tumpangan di Kali Pasir Jakarta. (Foto: Moonstar Simanjuntak/NOVA) "

Kursi Khusus

Siti dan Teguh jelas bahagia boleh pulang meski awalnya bingung, bagaimana membawa Siti yang kondisinya belum pulih benar. Pasangan ini pun lega ketika tahu NOVA menyediakan kendaraan. Karena banyak kerabat yang ikut, Teguh menyewa mobil lagi. "Akhirnya malah dapat mobil dari Jepara. Kalau dihitung-hitung jatuhnya lebih murah karena kebetulan yang nyopir masih teman sendiri," kata Teguh.

Selain aneka oleh-oleh buat keluarga di kampung, mobil diisi kursi roda, alat untuk belajar jalan, juga bantal dan guling agar istrinya nyaman sepanjang perjalanan. Keluarga Teguh yang mendampingi kepulangan ini juga lumayan banyak. Selain orangtuanya, ada keluarga kakak Teguh, Yono, yang sehari-hari mendampingi Teguh dan Siti selama di Jakarta.

Kondisi Siti yang belum pulih memang membuatnya jadi bergantung pada banyak orang. Terutama jika harus ke kamar mandi. Untuk buang air besar, misalnya, ia harus dibantu dua orang. Itu pun tidak bisa di kloset jongkok. Karena itu pula, Teguh langsung memesan kursi khusus untuk istrinya karena di rumah mertuanya di kampung Singorojo, tak ada kloset duduk.

Jangan Ditangisi

Demi memulihkan kondisi Siti secepatnya, Teguh sudah berniat menggunakan pengobatan alternatif yaitu pijat. "Mau cari dulu yang terbaik. Nanti setelah acara selamatan 40 hari baru ke tukang pijat," kata Teguh yang juga belum tahu akan membawa Siti kontrol kesehatannya ke mana.

Banyak hal yang harus dilakukan Teguh. Ia pun masih harus memikirkan pekerjaannya yang selama ini terpaksa ditinggalkannya. "Mudah-mudahan, sih, pihak perusahaan saya dan istri bisa memaklumi," ujar buruh pabrik harian ini.