Pengakuan Istri Pembunuhan Bali (1)

By nova.id, Selasa, 28 Februari 2012 | 23:09 WIB
Pengakuan Istri Pembunuhan Bali 1 (nova.id)

Pengakuan Istri Pembunuhan Bali 1 (nova.id)
Pengakuan Istri Pembunuhan Bali 1 (nova.id)

"Nyawa Made, Ayu, dan Risna dihabisi oleh teman-teman Heru. Rencana pembunhan itu didalangi Heru. (Foto: Dok Pri) "

Gaji Menyusut Terus

Janji rupanya tinggal janji. Setelah sebulan bekerja, kami hanya dibayar Rp 400 ribu untuk berdua. Saat itu saya hanya diam. Pikir saya, yang penting masih dikasih uang. Toh, beras dan sayur untuk makan keluarga kecil kami, ditanggung mereka.

Tak disangka, bulan berikutnya Ibu Ayu menurunkan gaji dan kami hanya menerima Rp 300 ribu. Meski merasa kurang, kami tetap bekerja seperti biasa. Saya tetap mencuci dan mengepel. Heru tetap mengantar-jemput Risna dan membersihkan halaman.

Sesungguhnya kami pasti betah-betah saja bekerja di situ bila keluarga ini memperlakukan kami dengan baik. Sayangnya tidak. Ibu Ayu memang tak pernah keras pada saya. Tapi Risna... Duh, kelakuannya kadang sangat menyakitkan hati. Misalnya saya masak keasinan, dia akan bilang, "Masaknya keasinan, memang enggak punya mata apa!" Sering sekali saya dibentak-bentak oleh anak berusia 9 tahun ini. Toh, saya tahan sakit hati ini. Heru juga kerap menerima perlakuan serupa dari Risna. Pak Purnabawa wataknya juga serupa dengan putrinya. Meski pendiam, tapi kalau menyuruh sambil membentak-bentak. "Heru, cuciin mobilnya! Saya mau kerja!" begitu saya sering dengar dia membentak suami saya.