Road to Indonesia Fashion Week 2012, Inspirasi Dunia dari Indonesia

By nova.id, Sabtu, 18 Februari 2012 | 01:03 WIB
Road to Indonesia Fashion Week 2012 Inspirasi Dunia dari Indonesia (nova.id)

Road to Indonesia Fashion Week 2012 Inspirasi Dunia dari Indonesia (nova.id)

"Foto: Dok IFW "

Ajang Indonesia Fashion Week (IFW) 2012 sebentar lagi tiba. Fashion event berskala nasional ini diramalkan akan menjadi pergelaran ekstra besar, yang diikuti 400 peserta dan 200 desainer! Apa saja yang ditawarkan IFW? Simak hasil intipan NOVA dari balik "dapur"nya.

Begitu beragam produk fashion yang nantinya akan terlibat di Indonesia Fashion Week (IFW) 2012. Antara lain busana kerja terbaru keluaran The Executive yang patut dilirik, atau busana kasual lansiran Coconut Island yang pantang dilewatkan. Berbagai gaun pesta karya desainer ternama pun dapat ditemui di event ini. Bagi kaum hijabers, pilihan produk busana muslim berjajar, berdampingan dengan produk distro yang variatif seperti koleksi milik Airplane System dan busana anak atraktif karya Bubble Girl dan Baby One.

Salah satu booth yang tak boleh dilewatkan juga adalah Blink milik Natalie Sondakh (35). Natalie akan membawa koleksi clutch atau tas pesta miliknya. "Satu model biasanya saya buat 2-3 buah dengan warna atau tekstur berbeda. Bahannya memang terbatas. Pembuatannya pun lama karena semuanya dibuat dengan tangan," ujar Natalie.

Jumlah yang terbatas ditambah kesan glamor Blink ini memang menjadikannya eksklusif. Tak heran, ia mematok harga cukup tinggi. Harga tas pesta berkisar Rp 2,8 - 8 juta, sedangkan tas besar Rp 4,5 - 15 juta. "Untuk harga Rp 8 juta ke atas menggunakan materi kulit buaya lokal dan kulit burung onta dari Afrika," jelas Natalie yang juga menerima pesanan khusus. Sejak 2010, ia juga membuat sepatu dengan harga mulai Rp 1,3 juta dan aksesori seperti sabuk dan gelang dengan harga mulai Rp 850 ribu.

Karya tas eksklusif lain yang juga akan tampil di IFW 2012 adalah Becca, merek dagang milik Igna Jose Najoan. Tas-tas karyanya yang berbahan kulit ini handmade dan hanya tersedia satu model untuk satu tas. "Saya juga malas bikin tas dengan model yang sama," kata Igna. Minimnya stok, lanjut Igna, bukan karena bahan baku. "Untuk mencari tukang yang bisa membuat tas seperti ini tidak gampang. Makanya produksi pun tak bisa banyak." Saat ini Igna sedang suka mengaplikasikan batik dipadankan dengan kulit yang menjadi salah satu ciri khasnya. Di luar batik, Igna juga memadukan beragam bahan seperti batu, logam, hingga kancing baju.

Ia berharap, lewat IFW ini akan menemukan sejumlah komunitas para perajin yang punya visi dan misi sama. "Sehingga kita punya wadah. Karena saya melihat, kita punya banyak perajin yang menghasilkan barang berkualitas tapi tak punya tempat yang benar-benar sesuai," jelas Igna.

Masih tak puas mencari tas cantik? Lirik juga booth Sha Bags milik Dian Alwi. Sha Bags yang mengusung tikar sebagai bahan baku memang cocok untuk tampil etnik. Proses menghasilkan Sha Bags ini tak didapat Dian sekonyong-konyong. "Saat saya mencoba memesan tas dari perajin tikar di daerah Jawa barat, hasilnya tampak terlalu sederhana. Sementara target pasar yang ingin saya bidik, kalangan menengah atas," ungkap Dian yang pada akhirnya mulai mengotak-atik tas tikar produk lokal.

Bagi fashionista pencinta sepatu, booth Nefrin Fadlan Shoes milik Nefrin Nurma Dina Kusaini pantang dilewatkan. Nefrin yang mendesain sendiri sepatunya akan memamerkan kolesi sepatu cantik yang rata-rata berhak 14-15 cm. "Saya pikir, sepatu tinggi itu seksi. Pemakainya juga biasanya orang-orang yang lebih menghargai desain sepatu," tutur Nefrin yang pernah membuat sepatu dengan 'ukiran' kulit dan anyaman. "Kulitnya saya emboss jadi seperti pola batik."

Meski senang bermain-main dengan imajinasi dan menciptakan model sepatu high heels yang out of the box, Nefrin yang juga menerima pesanan sepatu costumized ini tak menutup kemungkinan membuat desain untuk model sepatu lain, seperti wedges, kitten heel, dan flat shoes. Harga yang dipatok memang cukup tinggi, mulai dari Rp 200 ribu-an untuk flat shoes hingga minimal Rp 700 ribu untuk high heels. Namun harga itu tak akan membuat pembelinya rugi. "What you see is what you get. Saya sangat teliti soal kualitas, apalagi saya juga menyediakan layanan purna-jual," tutur Nefrin yang rencananya akan menggelar show di IFW 2012 nanti.

Nah, booth mana yang akan Anda datangi nanti?

Face of IFW 2012 

IFW merupakan persembahan APPMI (Asosiasi Perancang Pengusaha Mode Indonesia) dan PT Aktivasi Communication Terpadu. "Ke depan, kami harap event ini akan membawa mode Indonesia ke tingkat internasional," ungkap Dina Midiani, Direktur IFW 2012. Pada kesempatan yang sama, panitia IFW 2012 memperkenalkan Mesty Ariotedjo sebagai Face of IFW. Mesty dipilih karena memiliki segudang bakat membanggakan, sebagai dokter muda lulusan FK UI, model, pemain harpa, hingga spokeperson Yayasan Jantung Indonesia dan Yayasan Musik Sastra Indonesia.