Di "rumah" barunya, setelah Senin (30/1) Vita diserahkan oleh Polda Metro Jaya ke Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), "Kondisi Vita lumayan bagus, sudah mau diajak bicara dan mau menyampaikan keinginannya," ujar M. Ihsan, M. Si, Sekertaris KPAI (Jumat,3/2).
Ihsan menilai, apa yang dialami Vita adalah sesuatu yang wajar dialami kaum remaja. "Anak usia 13 tahun, kan, biasanya labil. Ketika anak mulai miskomunikasi, biasanya dia akan diam di rumah, ngambek, atau dia kabur. Jadi, kenapa Vita kabur ke Ibu Maya, karena enam tahun sebelumnya dia memang sering tinggal dan tidur di rumah Ibu Maya. Jadi, dia lari ke sana."
Perihal tindakan Maya yang membantu Vita untuk menghindar dari orangtuanya, Ihsan justru memberi pandangan yang berbeda. "Saya bersyukur dapatnya Ibu Maya. Kalau dia (Vita) dapat tempatnya klab malam atau kolong jembatan, anak itu enggak akan seperti ini. Kita juga harus menghargai Vita lari ke rumah orang yang mau mengarahkan dan menampung dia. Kami anggap ini sebagai sebuah penyelamatan yang sangat membantu pada anak yang sedang labil."
Setelah dihubungkan kepada orangtuanya via telepon (Rabu,1/2), kepada KPAI dan orangtuanya, Vita kembali menyampaikan keinginannya melanjutkan sekolahnya yang terhenti sejak tahun 2009. "Dia bilang mau sekolah, mau pintar dan jadi orang sukses. Saya tanya, 'Mau syuting, enggak?' Katanya enggak mau dulu. Dia merasa, ketinggalan sekolah merupakan kerugian baginya. Jadi, kayaknya dia mau fokus sekolah dulu, enggak mau syuting dan enggak mau iklan. Dia pengin sekolah dulu," ungkap Ihsan.
Mengenai permintaan Vita untuk menjalani tes DNA terhadap orang tuanya, Ihsan menilai, masalah itu bukanlah perhatian utama KPAI. "Itu cuma terbawa arus saja karena banyak orang yang mengompori. Hal yang menjadi prioritas dan tugas utama kami adalah bagaimana mengembalikan anak ini ke orangtuanya. Kalau itu (tes DNA), hak orang tua dan anaknya. KPAI tidak punya hak menyinggung masalah itu. Itu hanya akibat dari adanya konflik, jadi merembet ke mana-mana."
Saat berita ini ditulis, baik keluarga Vita maupun Maya tengah berduka karena ada kerabat dekat mereka yang meninggal. Sehubungan dengan kondisi ini, Vita batal dipertemukan dengan orangtuanya secara langsung yang sedianya berlangsung Kamis (2/2). "Senin depan mereka akan dipertemukan."
Sukrisna, Renty Hutahaean