Ada banyak cerita setelah Vita pergi. "Saya sudah mencari ke mana-mana. Awalnya, setiap kali ada info soal keberadaan Vita, selalu saya cek. Sampai capek badan ini," jelas Lili yang hingga hari ke-12 ini mengaku belum bisa tidur nyenyak dan makan enak. "Pikiran selalu ke Adek (panggilan Vita, Red.)."
Bahkan hingga Jumat (20/01) siang, masih banyak yang memberi info keberadaan Vita. "Katanya ada yang lihat Vita sedang ada di jembatan tempat saya dulu sering mengajak dia main. Tapi saya belum mengecek," sela sang ayah, Edison Siahaan (55), yang sejak bungsunya hilang belum masuk kerja. "Hari ini sebenarnya pengin masuk, tapi bos malah menyuruh saya libur dulu," jelas pria gempal yang sehari-hari membuat spring bed.
Kini setiap ada informasi, ia selalu memilah-milah. "Saat dikasih tahu hati ini ada rasa deg-degan, sepertinya wajib dicek. Kalau biasa, sih, ya enggak perlu dicek," tandas Edison yang sejak anaknya menghilang juga sudah menyebar ratusan foto Vita.
Di jejaring sosial seperti Facebook maupun Twitter, ada juga laman yang mendukung pencarian Vita. Pengguna BlackBerry juga sering terima pesan berantai soal informasi hilangnya Vita. "Saya tak tahu internet tapi penyebaran informasi ini sangat cepat dan luas sekali," jelas Lili yang mengaku tak pernah dapat firasat apa-apa tentang kepergian Vita. Hanya, beberapa bulan belakangan ini, Vita bilang mengaku tak betah tinggal di rumah yang sebulan dikontrak Rp 500 ribu. "Tapi saat saya tanya kenapa tidak betah, dia enggak bilang apa-apa. Cuma merasa tak betah saja."
Mendengar keluhan bungsunya yang jika mengambek hanya mengurung di kamar ini, Lili sempat menawari pindah dari kontrakan yang sudah dihuni selama setahun ini. "Tapi dia tak jawab apa-apa." Padahal, menurut Lili, rumah yang sekarang ditempati jauh lebih memadai dibanding kontrakan sebelumnya di Jl SMA 64, Cipayung, yang berada tepat di belakang Kampung Artis. "Di sana masih rumah petak. Di sini malah sudah ada dua kamar. Tapi entah mengapa Vita, kok, mengaku tidak betah."
Pernah juga Vita berkata pada Edison ingin membelikan rumah untuk orangtuanya. "Itu mimpinya," ujar Edison.
Sukrisna/ bersambung