Kendati operasi pengangkatan kanker sudah berhasil baik. sebenarnya itu baru awal penderitaan, karena masih ada penderitaan lain yang jauh lebih berat yang harus aku lewati. Di antaranya memasuki fase pengobatan dengan kemoterapi. Yang membuat aku tak siap adalah efeknya yang bisa membuat seluruh rambut kepala rontok. Bagaimana bisa ikhlas, selama ini aku adalah perempuan yang dikenal berambut tebal dan hitam.
Aku tak pernah terlewat melakukan perawatan untuk rambutku. Tentu saja, hancur perasaanku ketika kekhawatiran soal rontoknya rambut akan menghampiri diriku, cepat atau lambat. Ya, kekhawatiranku memang menjadi nyata. Selepas kemo pertama, rambutku mulai rontok dan menipis. Mau tak mau, kenyataan ini harus aku terima pula dengan lapang dada.
Tapi aku tak bisa melihat kondisiku sendiri. Rambutku yang tergerai panjang dan lebat, kini tinggal kenangan. Aku pun sempat beberapa lama tak mau berkaca di depan cermin. Selanjutnya, untuk menyiasatinya aku membeli berbagai macam wig, mulai dari yang murah sampai yang mahal. Ya, namanya juga rambut palsu, tak ada yang nyaman. Rasa gerah, gatal, dan sebagainya selalu muncul ketika memakainya.