Pengakuan Pacar Tersangka Pemerkosaan di Angkot (2)

By nova.id, Senin, 2 Januari 2012 | 06:18 WIB
Pengakuan Pacar Tersangka Pemerkosaan di Angkot 2 (nova.id)

Pengakuan Pacar Tersangka Pemerkosaan di Angkot 2 (nova.id)
Pengakuan Pacar Tersangka Pemerkosaan di Angkot 2 (nova.id)

"Foto: Sukrisna/Nova "

Mati Atau Penjara Seumur Hidup

RS (35), korban perkosaan di angkot Rabu (14/12) lalu, sudah kembali ke rumahnya di bilangan Sukmajaya, Depok, Jawa Barat. Namun ibu dua anak ini masih mengurung diri di kamar. "Keluarga bergiliran menemani Rs. Kami belum berani meninggalkan dia sendiri. Dia masih suka bengong. Masih trauma keluar rumah," cerita Joih (51), paman RS yang ditunjuk mewakili keluarga, sekaligus juru bicara keluarga.

Selain masih trauma akibat perkosaan di Rabu kelabu lalu, RS juga harus menjalani operasi di kemaluannya akibat darah masih terus mengucur. "Tindakan operasi itu memang saran dokter. Keluarga hanya bisa pasrah dan menyetujui meski sebenarnya saat itu kami belum pegang uang," tandas Joy, sapaan Joih.

Setelah menjalani operasi, RS harus menginap selama sepekan di RS Polri Kramat Jati. Selama itu, praktis RS tak bisa lagi memberi ASI untuk anak bungsunya yang masih berumur satu tahun. Oleh kakek-neneknya, Sa (1), hanya diberi air putih karena tak doyan susu formula. "Anehnya, setelah seminggu tak minum ASI, Sa jadi enggak mau lagi menyusu."

Lalu bagaimana kondisi psikis RS yang sehari-hari berdagang sayur itu sepulangnya ke rumah? "Yang pasti dia senang bisa bertemu suaminya (Herry) dan dua anaknya. Tapi kami belum tahu sejauh mana trauma yang dialami RS."

Selama di rumah, RS pun banyak dijenguk berbagai pihak. "Yang sudah membesuk, Menteri Linda Agum Gumelar, Kapolri, Walikota Depok, sampai rombongan ibu-ibu majelis taklim." Kunjungan mereka, lanjut Joy, membuat RS merasa tidak sendiri.