Kasus Ayah HIV, Sekolah Don Bosco Mengaku Salah, Tapi... (1)

By nova.id, Senin, 5 Desember 2011 | 23:27 WIB
Kasus Ayah HIV Sekolah Don Bosco Mengaku Salah Tapi 1 (nova.id)

Kasus Ayah HIV Sekolah Don Bosco Mengaku Salah Tapi 1 (nova.id)
Kasus Ayah HIV Sekolah Don Bosco Mengaku Salah Tapi 1 (nova.id)

"Fajar dan Leonnie memberi waktu 2x24 jam kepada pengelola sekolah Don Bosco (Foto: Sukrisna) "

Kewajiban Moral

Kedatangan pasangan Leonnie-Fajar ke Don Bosco juga bukan untuk menuntut kursi Immi yang dicabut. "Immi masih bisa dapat sekolah yang bagus meski sudah ditolak Don Bosco. Saya ke sini supaya pihak sekolah mengakui dan melakukan permohonan maaf atas diskriminasi ini," ujar Fajar sambil menegaskan, masalah ini bukan lagi perihal dirinya atau Immi, "Tapi mengenai semua orang yang mengalami diskriminasi karena mengidap HIV. Tindakan mereka bukan hanya mencederai kami, tetapi juga jutaan orang yang punya nasib sama."

Padahal sebagai penderita HIV, Fajar mengaku merasa punya kewajiban moral untuk terbuka perihal penyakitnya. Selama ini pun, Fajar yang bekerja sebagai penulis dan editor di sebuah website tentang perubahan iklim ini, dikenal sangat terbuka tentang status kesehatannya. "Ini tanggung jawab moral saya. Saya bisa saja merahasiakan, tapi tidak. Saya paham betul akan ada risiko. Kalau terjadi, ya, saya lawan. Sesederhana itu saja, kok," tandasnya.

Hingga saat ini, Immi masih belum tahu ia tak jadi sekolah di Don Bosco. "Nanti akan saya jelaskan padanya. Kalau akhirnya Immi tahu sendiri pun, tidak masalah." Tadinya, Leonnie dan Fajar memilih SD Don Bosco 1 untuk Immi karena lokasinya tidak jauh dari tempat tinggal mereka. "Selain itu, sejauh ini kami tahu sekolah ini cukup bagus," paparnya.

Sakit hati atas diskriminasi yang dilakukan Don Bosco, akhirnya dituangkan Leonnie dan Fajar lewat twitter. Kebetulan, Kamis (1/12) itu semua orang memang sedang bicara tentang HIV/AIDS. Dalam hitungan menit, akun @fajarjasmin dan @LeonnieFM dibanjiri dukungan.

Kehebohan pun terjadi dan mengundang sorotan media hingga berita soal Immi makin menyebar. Dengan banyaknya ekspos dari media, Leonnie berharap bisa menjadi pembelajaran untuk masyarakat. "Mereka bisa memperjuangkan hak untuk mendapat pendidikan, apa pun penyakit anaknya." 

Sukrisna, Hasuna / bersambung