Kapan Mulai Investasi?
Jadi, kapan kita sebaiknya memulai investasi saham? "Sedini mungkin. Tapi, sebelum memulai investasi maupun trading saham, sebaiknya belajar lebih dulu, jangan langsung terjun," saran Ellen. Banyak orang yang bilang, "bermain" saham itu repot dan pasti rugi. Padahal, "Saham adalah bisnis atau investasi yang menguntungkan, selama kita tahu caranya. Bagi para ibu rumah tangga, ini juga bisnis yang potensial. Soalnya, mereka punya waktu banyak untuk mengamati pasar dan belajar, jadi lebih fokus. Bisa pasang transaksi di malam atau pagi sebelum market buka," jelas Ellen.
Sekarang, orang juga tak perlu repot-repot pergi ke bursa untuk membeli atau menjual saham. "Kita bisa membeli saham lewat online trading," ujar Ellen. Kalau tidak mau repot, Anda bisa memilih reksadana saham yang berkinerja baik sebelum terjun ke saham. Untuk mencari tahu reksadana mana yang berkinerja baik, bisa search di Google dengan keyword 'kinerja reksadana terbaik.'
Pilah-pilih Perusahaan
Ellen juga menyarankan, sebelum memulai investasi saham, sebaiknya pilih perusahaan yang bertumbuh dan fundamentalnya bagus. Beberapa ciri-cirinya antara lain keuntungan (profitability) di atas 20%, PER (price earning ratio) atau rasio harga saham di bursa dengan laba bersih per saham-nya di bawah 14 persen. "Tapi jangan terlalu kecil juga, karena kalau terlalu kecil dianggap sahamnya lelet," ujar Ellen.
Investor harus mempelajari aspek fundamental. Selain itu juga harus melihat sektornya, sektor apa saja yang sedang bertumbuh. "Berinvestasilah pada sektor yang bertumbuh. Volume atau jumlah transaksi juga harus diperhatikan. Kalau tidak ada volume, berarti tidak ada transaksi, artinya saham itu enggak laku, karena tidak ada yang membeli maupun menjual," lanjutnya.
Hasto Prianggoro / bersambung