Kisah Sukses Perajin Tenun Troso (1)

By nova.id, Kamis, 1 Desember 2011 | 23:15 WIB
Kisah Sukses Perajin Tenun Troso 1 (nova.id)

Geliat makin terasa ketika desainer Jakarta ikut mengembangkan tenun Troso. Salah satunya Harry Dharsono. "Tahun 80-an, terkenal motif Harry Dharsono atau motif HD. Yaitu motif-motif berpola di atas bahan katun, mirip batik. Seiring tumbuhnya usaha, di sini berdiri kelompok usaha bersama," terang Siti seraya menjelaskan bahan tenun juga makin berkembang. "Semula bahanya adalah sejenis benang, namanya rayon. Lantas berkembang ke kombinasi rayon dan katun. Tahun 90-an dan 2000, booming bahan sutra."

Begitu cepatnya perkembangan tenun Troso, lanjut Siti, tak lepas dari peran Pemda Jepara. "Saya dan teman-teman perajin sering diajak pameran ke berbagai kota, termasuk Jakarta. Hampir tiap tahun selalu ada pameran. Tahun 90-an tenun Troso sudah berkembang ke mana-mana, termasuk ekspor ke luar negeri. Motif makin beragam. Misalnya saja warna, semula tenun Troso warnanya kalem. Lalu, berkembang ke warna yang lebih ngejreng. Permintaan pasar memang makin banyak, bahkan masuk ke Lombok."

Perkembangan pesat tenun Troso juga terlihat dari makin banyaknya warga yang terjun menekuni usaha ini. Sekarang ini, di Jalan Troso terlihat sejumlah showroom tenun di kanan-kiri jalan. "Ada sekitar 250 perajin, mulai yang kecil sampai besar. Dari yang hanya punya 3 mesin tenun sampai puluhan," kata Siti yang memiliki 50 mesin.

Henry Ismono / bersambung