Acara Charity Berujung Sensasi (1)

By nova.id, Selasa, 29 November 2011 | 02:45 WIB
Acara Charity Berujung Sensasi 1 (nova.id)

Meski mulai gusar, Silly mengaku mencoba sabar. "Kalau tahu ini settingan, saya tidak akan mau datang dan terlibat. Dengan terlihat tampil di acara itu, saya merasa membohongi diri sendiri." Karena itulah, Silly lantas meminta seluruh gambar yang menampakkan dirinya maupun foto Nando dihilangkan dari tayangan. Permintaan ini disanggupi oleh reporter TV One.

Tak disangka, Sabtu (19/11) malam ketika program bertajuk Socialite itu tayang, wajah Silly tampak di kerumunan selama beberapa detik. "Padahal kata mereka sudah di-cut," ujar Silly kecewa. Kekecewaan inilah yang kemudian memantik Silly untuk menuangkan perasaanya di blog dan Twitter, hingga menghebohkan dunia maya.

Tak Akan Menuntut

Akibat masalah ini, tutur Silly, ibunda Nando jadi trauma dan enggan bertemu wartawan. "Saya paham, mengurus anak yang sakit memang menguras energi."

Untungnya, terlepas dari kasus charity settingan tersebut, dana untuk pengobatan Nando kini sudah tercukupi dari bantuan para relawan. Dari dua rekening bank yang dibuka untuk Nando, sudah terkumpul uang Rp 127 juta lebih. "Menurut dokter, untuk saat ini biaya yang dibutuhkan untuk Nando sekitar Rp 120 juta. Dana awal untuk pengobatan Nando terpenuhi. Seandainya pun nanti masih kurang, bisa kami carikan lagi. Kemungkinan pengobatan Nando, kan, masih sangat panjang," kata Silly.

Demi transparansi dan pertanggunganjawaban untuk donator, Silly melaporkan semua transaksi keuangan lewat blognya. Tiap bukti transaksi juga ia print. Tanda bukti uang yang sudah diterima Nana juga ia lampirkan. "Ini tanggung jawab saya untuk kemanusiaan."

Yang membesarkan hati Silly, semua dokter dan perawat RSCM tampak menyayangi Nando. "Ibu Nando juga begitu tegar mendampingi buah hatinya. Ini cerita perjuangan luar biasa seorang ibu demi kesembuhan anaknya," tutur pegiat sosial ini.

Kepada pihak TV One, Silly mengaku tak akan melayangkan tuntutan. "Bagi saya lebih penting mempergunakan sisa hidup untuk hal-hal yang berbau kemanusiaan. Saya hanya ingin menyenangkan hati Tuhan," tuturnya.

Henry Ismono / bersambung