Ages yang di awal kegiatannya selalu mengenakan baret merah dengan pin Merah Putih ini sempat dipantau kamera CCTV dari rumah Dubes Amerika yang lokasinya berdekatan dengan Taman Suropati. Lama-kelamaan, ia justru mendapat apresiasi. Bahkan, ia sempat mendapat kesempatan berkunjung ke beberapa tempat di Amerika. "Dulu, pernah juga wakil dubes Amerika dan istrinya ke sini, membawakan kue buat anak-anak," tutur alumni SPG Van Lith Muntilan ini.
Kini, sudah lebih dari seratus orang yang berlatih biola bersama Ages. Tentu Ages tak sanggup mengajar sendiri. Ia lalu mengajak teman dan saudaranya, termasuk anaknya, untuk ikut mengajar. Musisi yang pernah beberapa kali main di Belanda bersama Keroncong Tugu ini punya metode latihan sendiri. Uniknya, tiap tingkatan diberi nama yang berbau go green. "Ada kelas bibit, ranting, pohon."
Omong-omong apa menariknya main musik di taman? "Taman Suropati, kan, ditumbuhi pohon-pohon besar yang menghasilkan oksigen. Anak-anak jadi tidak cepat capek belajar di sana. Kalau di ruang ber-AC paling orang hanya tahan dua jam berlatih. Nah, anak-anak bisa lebih dari itu," kata Ages yang senang karena berjasa menghidupkan suasana taman. "Setelah kami beraktivitas di taman, banyak orang yang kemudian berdatangan dan membuat acara di sini. Saya senang sekali."