Jelas, katanya, ia gentar setelah tahu dituntut balik. "Saya orang biasa, karyawan biasa, ayah tiga orang anak. Saya sama sekali tidak me-ngerti hukum," akunya sambil meneteskan air mata. Ia juga sempat merasa menyesal lapor kasus ke polisi.
"Jadi repot. Setelah saya dilaporkan balik, kasus ini benar-benar menyita waktu dan pikiran sampai saya enggak enak sama kantor. Takutnya, akibat ini saya dinilai kurang fokus dalam bekerja," tuturnya sedih. "Saya sendiri jadi dilema, kok, dituduh bohong dan ditunggangi. Saya kepikiran juga jika saya sampi harus hidup dipenjara, kehilangan pekerjaan. Bagaimana anak dan istri saya?"