Kecelakaan Maut di Mojokerto, Kisah Perantau yang Berujung Duka

By nova.id, Minggu, 25 September 2011 | 02:06 WIB
Kecelakaan Maut di Mojokerto Kisah Perantau yang Berujung Duka (nova.id)

Kecelakaan Maut di Mojokerto Kisah Perantau yang Berujung Duka (nova.id)
Kecelakaan Maut di Mojokerto Kisah Perantau yang Berujung Duka (nova.id)
Kecelakaan Maut di Mojokerto Kisah Perantau yang Berujung Duka (nova.id)

"Ranianto syok, kelima temannya tewas seketika dalam kecelakaan maut itu (Foto: Gandhi) "

Terlempar ke Luar

Di antara 21 penumpang minibus nahas itu, 19 orang di antaranya tewas. Salah satu dari dua korban yang selamat adalah Ranianto (35). Bapak satu anak warga Desa Dodol, Kec. Ngetos, Nganjuk itu kini dirawat di RSUD Nganjuk, akibat lengan kanannya cedera dan menunggu tindakan operasi.

Ranianto yang didampingi istrinya, Subekti (22), tak henti bersyukur betapa dirinya masih diberi keselamatan, meski ia pun syok sebab semua temannya tewas. "Saya tak menduga, mereka tewas. Pikir saya cuma cedera seperti saya," kata Ranianto.

Ia lalu bercerita, sejak berangkat, kendaraan yang ditumpangi 21 orang termasuk sopir itu dari lokasi pemberangkatan di Nganjuk melaju dengan kencang. Namun, ia tak tahu persis bagaimana kejadiannya, sebab seisi mobil itu tertidur. "Saya datang ke pool mobil sejak jam 22.00, dan baru berangkat jam 01.30, jadi kami ngantuk semua," kata Ranianto yang hendak ke Kalimantan Tengah, bersama lima temannya menggarap kolam di sebuah perumahan.

Ia pun menceritakan, kejadiannya berlangsung begitu cepat. Saat ia terlelap tidur, tiba-tiba terasa ada benturan sangat keras. Entah, bagaimana dirinya yang saat itu duduk di bangku cadangan nomor dua dari belakang tiba-tiba terlempar ke luar dan terlentang di aspal.

Sesaat ia menyadari, sudah terjadi kecelakaan. Ranianto, yang lengan kanannya luka mengangga itu kemudian dipapah warga ke tepian jalan yang saat itu masih gelap. Belum sempat tahu kronologis kejadiannya, sekitar 10 menit kemudian datang ambulans yang membawanya ke RS.

 Gandhi Wasono M.