Di Balik Kontroversi "Dokter" Aisha Wardhana: Bustanul Memilih Jadi Pengecut (1)

By nova.id, Senin, 12 September 2011 | 23:36 WIB
Di Balik Kontroversi Dokter Aisha Wardhana Bustanul Memilih Jadi Pengecut 1 (nova.id)

Siapa @harintovardhan?

Teman paduan suara saat SMU. Dia bekerja sebagai pilot kemanusiaan di Johanesburg. Dia melihat saya lalu menghubungi Dyta, anak pertama saya. Dari dia pula tersebar berita saya tertembak yang akhirnya ramai di Twitter. Setelah itu, Bustanul baru bereaksi dan berita makin tersebar luas.

Benarkah Anda seorang dokter?

Saya kuliah kedokteran (bedah plastik) di Jepang. Titel dokter yang saya punya bukan untuk praktik komersial di RS, melainkan untuk menolong masyarakat kecil dan merekonstruksi wajah relawan yang membutuhkan. Atas pilihan pribadi, saya juga tidak mendaftarkan diri di IDI maupun PERAPI.

Di Balik Kontroversi Dokter Aisha Wardhana Bustanul Memilih Jadi Pengecut 1 (nova.id)

"Bekas luka tembak dibahu kiri belakang Aisha. menurutnya luka yang didapatnya 31 Agustus lalu tidak dalam dan cepat sembuh (Foto: Moonstar Simanjuntak) "

Sejak kapan mengenal Bustanul?

Melalui Twitter dan bertemu sejak jadi relawan Merapi. Pria 40 tahun ini smart. Dari perkenalan dan kedekatan yang berlangsung, kami menikah siri 12 Februari 2011. Tapi, ada alasan politis di balik hubungan kami. Bustanul ingin mengetahui tokoh di balik akun Twitter @benny_israel. Karena tak mendapat informasi yang jelas, 26 Februari 2011, Bustanul pulang ke Brebes. Tapi, hubungan kami tetap intens.

Bustanul juga sempat tinggal di rumah saya di Resinda, Karawang. Saya juga kerap datang ke Brebes dua kali sebulan dan pernah diminta segera menikah oleh ibunya Bustanul. Ketika berpamitan akan ke Somalia, Bustanul berjanji akan menikahi saya sebelum berangkat. Tapi Bustanul lebih memilih jadi pengecut. Meski hamil enam bulan, saya tak pernah menuntut dinikahinya. Bustanul juga dekat dengan ketiga anak saya. Ia dipanggil Abi (ayah, Red.). Anak-anak saya kecewa setelah semua ini terjadi.

Make It Easy

Setelah kontroversi merebak, Aisha menuai kecaman banyak pihak. Karena menolak menunjukkan bukti, ia disebut pembohong. Jumat (9/9) lalu, rumahnya didatangi tim kepolisian dari Polsek Telukjambe Karawang atas panggilan warga yang menuntut Aisha mengungkapkan identitas yang sebenarnya. Dalam kerumunan terdapat drg. Nanik Jodjana dari Dinas Kesehatan Karawang dan dr. Dwi Susilo dari Ikatan Dokter Indonesia Kabupaten Karawang. Kepada mereka Aisha akhirnya mengaku, dia bukan dokter.

Berikut wawancara dengan Aisha setelah ia mengaku bukan dokter.

Mengapa sebelumnya mengaku sebagai dokter?

Awalnya di Twitter ada yang memanggil saya dengan sebutan "Dok" dan saya tidak menyanggah panggilan itu. Saya mengakui pada Kanit Resintel Polsek Telukjambe dan dr. Dwi dari IDI, kalau saya bukan dokter. Selesai perkara.