Melalui Twitter dan bertemu sejak jadi relawan Merapi. Pria 40 tahun ini smart. Dari perkenalan dan kedekatan yang berlangsung, kami menikah siri 12 Februari 2011. Tapi, ada alasan politis di balik hubungan kami. Bustanul ingin mengetahui tokoh di balik akun Twitter @benny_israel. Karena tak mendapat informasi yang jelas, 26 Februari 2011, Bustanul pulang ke Brebes. Tapi, hubungan kami tetap intens.
Bustanul juga sempat tinggal di rumah saya di Resinda, Karawang. Saya juga kerap datang ke Brebes dua kali sebulan dan pernah diminta segera menikah oleh ibunya Bustanul. Ketika berpamitan akan ke Somalia, Bustanul berjanji akan menikahi saya sebelum berangkat. Tapi Bustanul lebih memilih jadi pengecut. Meski hamil enam bulan, saya tak pernah menuntut dinikahinya. Bustanul juga dekat dengan ketiga anak saya. Ia dipanggil Abi (ayah, Red.). Anak-anak saya kecewa setelah semua ini terjadi.
Make It Easy
Setelah kontroversi merebak, Aisha menuai kecaman banyak pihak. Karena menolak menunjukkan bukti, ia disebut pembohong. Jumat (9/9) lalu, rumahnya didatangi tim kepolisian dari Polsek Telukjambe Karawang atas panggilan warga yang menuntut Aisha mengungkapkan identitas yang sebenarnya. Dalam kerumunan terdapat drg. Nanik Jodjana dari Dinas Kesehatan Karawang dan dr. Dwi Susilo dari Ikatan Dokter Indonesia Kabupaten Karawang. Kepada mereka Aisha akhirnya mengaku, dia bukan dokter.
Berikut wawancara dengan Aisha setelah ia mengaku bukan dokter.
Mengapa sebelumnya mengaku sebagai dokter?
Awalnya di Twitter ada yang memanggil saya dengan sebutan "Dok" dan saya tidak menyanggah panggilan itu. Saya mengakui pada Kanit Resintel Polsek Telukjambe dan dr. Dwi dari IDI, kalau saya bukan dokter. Selesai perkara.
Anda tak takut dituntut karena telah membohongi publik?
Saya siap dimintai keterangan. Memang, apa yang menjadi kerugian mereka? Malah saya yang dirugikan. Nama, alamat, nomor ponsel saya disebarluaskan oleh Bustanul. Kalau Bustanul tahu sejak awal saya bohong, kenapa dia menimpali terus dengan keterangan yang berbeda-beda?
Apa sebenarnya motivasi Anda?
Saya memang bohong karena Bustanul yang pertama kali membohongi saya dengan niatnya mendekati saya. Saya jengkel karena dia kini tak peduli lagi sama saya.
Hanya itu saja alasannya?
Iya. Make it easy saja. Memang begitu!
Ada yang ingin Anda sampaikan kepada publik?
Saya minta maaf atas semua kesimpangsiuran berita. Terlalu banyak pihak sudah bicara sehingga esensi pokok kasus saya menyimpang. Saya memilih mengatakan saya bukan seseorang yang pernah berjuang untuk Somalia. Saya hanya seorang ibu rumah tangga biasa tanpa pekerjaan yang menyintai perjuangan kemanusiaan.
Siapa saya, tidaklah penting lagi. Perjuangan kemanusiaan untuk Somalia dan negara-negara dalam konflik jauh lebih penting. Hubungan pribadi saya dengan siapa pun tidak perlu diumbar karena bukan hal penting dalam isu kemanusiaan. Media yang tertarik pada hubungan personal saya dengan siapa pun, sudah membuat perjuangan rekan-rekan relawan jadi tidak berharga.
Sekali lagi, saya hanya perempuan biasa yang menyintai perjuangan kemanusiaan.
Ade Ryani/ bersambung