Abang orangnya memang tak banyak menuntut apa-apa.Biasanya,sepulang kerja dia pasti beristirahat di rumah atau melihat ikan piaraannya di kolam. Dia lebih banyak istirahat di rumah karena sudah capek kerja.Selain melihat ikan di kolam, abang juga suka sekali dengan kucing.Ada kucing yang hampir mati,selalu diberi makan, sekarang kucing itu sudah sehat dan montok.Bahkan, kucingnya mirip kucing anggora.
Kalau soal agama, abang jangan ditanya. Jika ada waktu-waktu senggang,dia pasti akan menasehati anaknya atau keponakan yang ada di rumah dengan ceramah agama.Sehari-hari buku bacaan abang semua seputar agama Islam.Walau tak sampai jadi ustad tapi kalau diajak bicara tentang agama abang pasti selalu banyak tahu.Buku terakhir dibaca abang 'Menjelang Ajal Kematian'.Abang juga beli caset CD tentang agama.
Sebelum menikah kami adalah tetangga sebelah rumah. Tetangga belakang pintu dapur.Kami sempat pacaran selama enam tahun sejak masih SMA. Sebelum diterima kerja di Bea Cukai,abang paling rajin ikut perlombaan badminton. Mungkin, dengan kelihaiannya memainkan bulu ayam itu,makanya abang diterima kerja disitu.
Sampai sekarang pun jenis olah raga yang ditekuni abang masih badminton.Abang suka main badminton di lapangan dekat rumah atau di lapangan kantor Belawan. Kalau dipikir-pikir lagi masa-masa indah itu, mungkin tak ada habis-habisnya.Apalagi, para tetangga dekat rumah dan teman sekantor abang sangat kehilangan atas kepergiannya.
Mungkin itu juga firasat terakhir saat abang membuat bingkai foto dan foto dirinya digantungkan di dinding. Abang juga sebenarnya baru dapat izin pengguna senjata api. Dua hari sebelum 'pergi' abang pesan pada anak semata wayang kami.Harus manggil guru ngaji di rumah karena mau dekat bulan puasa. Abang juga pesan pada saya dan Farid agar jangan meninggalkan salat.Saat terakhir makan, saya sempat masakan udang goreng tepung buat abang.
Debbi Safinaz