Banyak orang berkata, aku sudah meraih sukses. Apalagi, meski terlambat aku berhasil menyelesaikan pendidikanku tahun lalu. Lama sih, tujuh tahun kuliah, baru lulus. Di luar urusan pekerjaan, aku berbahagia berumah tangga dengan istriku dan dikaruniai seorang anak yang kuberi nama Ayas Gumilang.
Aku menikah tahun 2009 dengan Detri Sri Anggraini, teman sekampus. Lucunya, kami tak lewat proses pacaran. Aku langsung melamarnya. Alhamdulillah, dia menerima. Kini, kami berbagi tugas. Aku mengurus pekerjaan, dia fokus mendidik anak.
Satu hal lagi yang ingin kuceritakan, sampai sekarang aku masih tetap dengan pola hidupku yang sederhana. Sepatu cukup yang harganya Rp 250 ribu, jam tanganku juga tak tergolong mahal. Ketimbang makan di restoran, aku lebih suka makan di warung kaki lima. Ada orang yang setelah sukses, gaya hidupnya berubah. Aku tak mau begitu. Aku tak mau lupa daratan atau ibarat kacang lupa kulit.
Yang penting lagi, jangan sampai kehilangan harapan. Orang bisa hidup tanpa makan dan minum hingga beberapa hari, tapi begitu kehilangan harapan, semuanya akan runtuh. Dan, aku akan terus memelihara harapan, tentu tetap bersandar pada Kuasa Allah.
Henry Ismono