Sejujurnya, kata Lia, dia hanya merasa kasihan kepada Dila yang seakan dipermainkan ayahnya sendiri. "Dila, kan, butuh uang kuliah. Karena Eddy ingkar janji, dia hanya bisa kuliah sampai D1 saja. Padahal, anaknya pintar."
Yang membuat Lia makin gusar, setiap akan menagih janji, pintu komunikasi seakan sengaja ditutup. "Setiap kali saya telepon, tak diangkat. SMS juga tak dibalas. Dila pun tak bisa lagi menghubungi papanya. Bahkan, saat Dila mau ketemu Eddy beberapa waktu lalu, papanya itu malah pergi ke acara lain. Praktis sampai sekarang kami tak bisa menghubungi Eddy lagi."
Lantaran gugatannya menyangkut public figure, sebelum dilayangkan, "Saya kasih tahu Eddy lewat surat klarifikasi." Bahkan secara informal, Sumardhan, pengacara Lia, sempat menyampaikan rencana itu ke salah seorang pengacara yang sering menangani urusan Pemkot Batu. "Tapi pihak Eddy tak menggubris," kata Sumardhan yang ditemui terpisah.