Namanya sedang jatih cinta, larangan keluarga itu dianggap angin lalu saja oleh Nis. Tanpa sepengetahuan keluarganya, Nis masih tetap menjalin hubungan asmara dengan Ed. Namun, hubungan asmara yang dilakukan secara sembunyi-sembunyi itu akhirnya diketahui juga, hingga keluarga besar Nis marah. "Oleh keluarga saya dipindahkan ke rumah kakak di Tangerang, Banten. Saya sedih dijauhkan dengan Ed. Tapi bagaimana lagi, saya tak bisa menolaknya," cerita Nis seraya mengaku, Ed bukan cinta pertamanya tapi mampu merebut seluruh isi hatinya.
Rupanya, jarak tak mampu memisahkan cinta Nis dan Ed. Meski berjauhan, setiap hari keduanya rajin berkomunikasi. Di setiap obrolan, Ed tak henti mengungkapkan rasa kangen kepada Nis. Bahkan, untuk mengobati rasa kangen itu, Ed minta sesuatu yang tidak wajar. Ia minta dikirimi dua foto Nis. Pertama, foto Nis dengan pakaian utuh, dan kedua, foto Nis tanpa busana. Foto-foto itu diminta Ed untuk dikrimkan lewat sarana MMS via ponsel.
"Ya, sekadar buat obat rindu, apalagi dia pacar saya, jadi saya tidak keberatan. Pikiran saya, itu cuma buat disimpan dia saja. Apalagi dia bilang, setelah dilihat, foto-foto akan dihapus," kata Nis yang mengaku mengirimkan foto itu sekitar Februari silam.
Akan tetapi, setelah sekian lama berjauhan, lama-kelamaan Nis mengaku hubungan asmaranya dengan Ed jadi hambar. Ia merasa, percuma saja berhubungan jarak jauh. Apalagi, di Tangerang ia juga mulai mengenal lelaki lain yang lebih dewasa. Karena cintanya sudah mulai pudar dan tertambat pada lelaki lain, Nis lalu memutuskan hubungan asmara dengan Ed. Sebenarnya, Ed tak mau diputuskan. Menurut Nis, Ed ngotot minta hubungannya tetap berlanjut. Sayang, Nis sudah tak mau lagi melanjutkan kisah kasihnya.