"Ada kerupuk gendar vegan, mi rebus vegan, baso vegan, sampai cokies coklat vegan juga tersedia. Komplit, deh, pokoknya. Kami memang punya konsep, agar pengunjung juga mau mencoba membuat masakan vegetarian di rumah," papar pria berkacamata ini.
Di Semarang sendiri, menurutSheng, pelanggannya yang saat ini kerap memenuhi rumah makannya adalah anak-anak muda yang dikenal selalu update teknologi sehingga informasi mengenai menu vegetarian ataupun vegan (sama sekali tak mengonsumsi turunan sumber hewani seperti telur, mentega atau susu, Red.). "Banyak sekali anak muda yang justru lebih aware dengan menu vegetarian dan mulai memilih gaya hidup sehat. Mereka juga terlihat pro aktif, suka bertanya bahkan berdiskusi mengenai vegetarian dengan saya," katanya senang.
Pelanggan Karuna, lanjut Sheng, sebenarnya tak hanya berasal dari Semarang saja, melainkan dari beberapa kota lainhingga turis asing. "Agar pelanggan betah dan tak melewatkan makan di Karuna, tipsnya sederhana saja, kok. Kuncinya ada di pelayanan yang memuaskan dan kualitas masakan yang harus terus dijaga, walaupun harga bahan bakunya kadang-kadang fluktuatif. Yang penting tetap enak dan sehat saja," ujar Sheng berbagi rahasia suksesnya.
Swita A Hapsari / bersambung