Saat usaha Tahu Baxo Bu Pudji semakin besar, kebutuhan jumlah sumber daya manusia pun ikut meningkat. Sejumlah karyawan lantas ini dikerahkan Bu Pudji untuk membantu proses produksi dan tenaga pemasaran dan distribusi.
Kini, Bu Pudji sudah memiliki 80 orang pegawai yang membantunya menjalankan operasional tahu bakso yang berproduksi setiap hari. Dan 20 orang di antaranya adalah tenaga keliling, sementara 40 orang di tempat produksi untuk pembuatan tahu bakso, 20 orang lainnya menjaga dan menjalankan bidang perniagaan di dua outlet Bu Pudji. Hampir semua pegawai ini diambil dari lingkar terdekat keluarga, mulai tetangga, saudara hingga teman.
Dalam mengelola usaha yang melibatkan banyak orang, Bu Pudji tak sendiri. Di pabrik tahu yang dimilikinya, Puji Waluyo (50) adik ipar Bu Pudji bertindak sebagai supervisor di pabrik tahu. Pria ini sudah sejak awal beroperasi di pabrik tahu untuk membantu usaha Bu Pudji. Bu Pudji sengaja membuat sendiri tahunya karena pernah kecewa pada pemasuk tahu yang mengirimkan tahu tak berkualitas. Ia lantas berkeputusan memproduksi tahu sendiri.
Di pusat pembuatan tahu bakso, Didik (27) putra ketiga Bu Pudji membantu bagian pemasaran, sementara suaminya mengawasi operasional kantor dan pabrik tahu. Bu Pudji juga mengangkat Syafa'atun (40), istri rekan Pak Pudji, untuk menjadi supervisor di rumah produksi tahu bakso.
"Saya juga amsih turun tangan untuk mengawasi kualitas rasa tahu bakso saya," tegas Bu Pudji yang hingga kini tetap berdedikasi meluangkan waktu untuk mencicipi sendiri setiap satu angkatan (sekitar 450 biji) tahu bakso yang diproduksi.
Bukan hanya pemilihan tenaga kerja yang berasaskan kekeluargaa saja, sistem kerja yang dianut Bu Pudji pun sangat kekeluargaan. Soal penggajian, memang Bu Pudji menolak menyebutkan nominal yang diberikan. Namun, ia memastikan, keluarga karyawan yang bekerja padanya cukup terjamin. Tak hanya gaji pokok, karyawan juga diberikan banyak bonus dan insentif.
"Seperti masa pendaftaran sekolah sekarang ini, saya juga memberikan uang buku untuk masing-masing anak-anak karyawan yang masih sekolah," tandasnya.
Disamping itu, bila keuntungan perusahaan sedang membaik, Bu Pudji tak segan mengajak seluruh karyawan berwisata ke luar kota.
Tak sedikit cerita dan kesan mendalam yang muncul dari para pelanggan tahu bakso Bu Pudji yang bertebaran di dunia maya. Rata-rata membicarakan kelezatan oleh-oleh khas Ungaran yang menggoyang lidah. Ini membuktikan, tahu bakso Bu Pudji memang penganan yang identik dengan Kabupaten Semarang yang memiliki citarasa istimewa.
Di akhir tahun 2010, celebrity chef Farah Quinn sudah membuktikan kelezatan tahu bakso Bu Pudji. Begitu pula di tahun 2009, pionir acara kuliner Bondan Winarno juga menyempatkan diri mampir untuk mencicipi Si Tahu Baxo.
Sedangkan dari kalangan pejabat, mulai dari Walikota Semarang, Gubernur Jawa Tengah hingga Kapolda Jawa Tengah merupakan pelanggan setia tahu bakso Bu Pudji.
Kendati banyak pujian yang terlontar, bukan berarti jalan usaha yang dijalani Bu Pudji mulus-mulus saja. Bicara soal kendala, diakui tak jarang Bu Pudji mengalami kendala dalam bernegosiasi soal kualitas tahu dan daging. Bahkan, ia sempat harus mengalami kerugian saat daging yang diterimanya kurang memenuhi standar. Akibatnya, Ia harus merelakan produksinya tidak dijual. Pernah pula ia menerima tahu yang potongan dan kepadatannya tak sesuai pesanan.
"Pengusaha tahu ini sulit diajak meningkatkan kualitas. Alasannya selalu soal modal," keluh Bu Pudji. Meski kerap mengeluh, Bu Pudji menyadari bila mereka memang hanya pengusaha tradisional yang sulit mendapatkan fasilitas untuk mengembangkan usaha. Padahal Bu Pudji paham benar, jika ini terus berlanjut, akan berpengaruh pada selera pasar. "Alhamdulillah, sekitar 2006 saya mendapat pinjaman dari bank sebesar Rp 50 juta rupiah," ungkap Bu Pudji. Dengan pinjaman itu, ia memproduksi tahu kuning dengan cetakan.
Kini, setelah tahu bakso Bu Pudji meraih ketenaran, bermunculanlah tahu-tahu bakso produksi orang lain. Menyadari risiko persaingan usahayang ada, Bu Pudji tak lantas gusar. Menurutnya, dengan dedikasi dan konsentrasi yang dijalankannya, ia yakin tahu baksonya akan tetap memiliki tempat di hati pelanggan.
Laili Damayanti