Di sebuah ruas jalan utama menuju Semarang, tepatnya di Jalan Letjen Suprapto No. 24, Ungaran, Kabupaten Semarang, terdapat papan besar penunjuk arah ke lokasi toko oleh-oleh khas daerah ini. Tahu Baxo Bu Pudji, demikian toko oleh-oleh itu dikenal. Setiap hari, pembeli mengantre demi mendapatkan tahu bakso bikinan Bu Pudji, si empunya toko.
Sesuai namanya, jualan utama toko itu adalah tahu goreng berisi adonan bakso. Tahunya terpotong rapi berbentuk persegi panjang dengan adonan bakso yang rapat di dalamnya. Nikmat dimakan hangat-hangat, apalagi dipadukan dengan cabai rawit hijau nan pedas. Aroma bawang yang menyengat menguar ketika digigit. Siapapun yang pernah mencicipi, pasti ketagihan.
Sri Lestari (54), begitulah nama asli Bu Pudji, adalah seorang ibu rumah tangga yang nekat berbisnis rumahan sejak 1995. Tak disangka, ibu tiga anak ini kini justru mendapat predikat usahawati sukses.
Bu Pudji mengaku, pengalaman jatuh dan bangun membangun bisnis rumahan justru membuatnya selalu bersemangat membagikan ilmu kepada orang-orang yang ingin sukses seperti dirinya. Lewat NOVA, Bu Pudji berbagi cerita.
Bisnis penganan ini bukanlah bisnis pertama yang diterjuni Bu Pudji. Sebelum sukses dengan tahu bakso, dirinya hanyalah ibu rumah tangga biasa, istri seorang pegawai negeri sipil. Untuk membantu pemasukan rumah tangga, Bu Pudji berdagang. "Saya pernah berjualan mi ayam, bakso, sembako, hingga pakaian pun pernah," ungkapnya mengawali kisahnya.
Dengan tiga orang anak yang harus dibiayai sekolahnya, Bu Pudji memang tak bisa mengandalkan gaji sang suami saja. Tak sekali dua kali Bu Pudji mengalami jatuh bangun dalam membangun usaha. Namun, ia tak putus asa. "Mungkin saat itu usahanya belum cocok, jadi tidak berhasil. Kalau sudah begitu, saya mencoba usaha yang lain," ujarnya.
Pengalaman berkali-kali jatuh bangun dari usaha satu ke yang lain membuat Bu Pudji memetik satu pelajaran berharga bahwa jika usaha dimulai tanpa komitmen, maka tak akan berhasil. Berangkat dari situ, Bu Pudji pun membulatkan tekad. "Apapun yang terjadi, usaha ini harus selalu maju," tuturnya.
Tahun 1995, keteguhan hatinya mulai berbuah manis. Ia menemukan sebuah usaha yang kemudian membuat namanya terkenal di Kabupaten Semarang. Dalam suatu acara, Bu Pudji menemukan penganan tahu isi bakso. Intuisi bisnisnya langsung menyala. "Saat itu, saya memutuskan mencoba memulai usaha tahu bakso. Kebetulan saya memang suka memasak," kenangnya.
Bermodalkan beberapa juta rupiah yang disisihkan dari gaji suami untuk usaha, Bu Pudji memulai usaha dari rumah lamanya di Jalan Kepodang, Ungaran. Di rumah berukuran sedang yang didiaminya bersama suami dan ketiga anak itulah Bu Pudji mulai berproduksi camilan berbahan baku bakso dan tahu.
KOMENTAR