Kue Serba Tape Khas Jember

By nova.id, Kamis, 26 Mei 2011 | 23:18 WIB
Kue Serba Tape Khas Jember (nova.id)

Kue Serba Tape Khas Jember (nova.id)
Kue Serba Tape Khas Jember (nova.id)
Kue Serba Tape Khas Jember (nova.id)
Kue Serba Tape Khas Jember (nova.id)

"Sejumlah pegawai di "pabrik" brownies tape milik Firdaus dan prol tape milik Ny Amsal (Foto: Gandhi Wasono M) "

Brownies, Dodol & Pia Tape

Selain dijadikan suwar-suwir dan prol tape, saat ini tape juga bisa dijadikan makanan dalam bentuk lain, diantaranya adalah brownies dan pia. Untuk brownies, komposisi tepung terigunya memang masih lebih dominan. Akan tetapi, tape dalam adonan ini lebih banyak dijadikan tambahan agar browniesnya memiliki cita rasa berbeda dibandingkan brownies pada umumnya. "Brownies berbahan tepung dan cokelat, kan, sudah biasa. Yang ditambahkan tape, selain rasa cokelat, ada aroma wangi dan asam tapenya," kata Firdausi Nirwana (54) pemilik usaha brownies tape merek Purnama Jati.

Demikian pula dengan pia, yang berbahan utama tape rasanya masih sangat jarang. Soal rasa, ternyata tak akan kalah dengan pia yang sudah ada selama ini. Untuk pia tape, Firdaus memang baru sekitar dua bulan ini mencoba memprodusksinya, Tetapi, dari hasil penjualannya selama ini, ia yakin kelak memiliki prospek yang bagus, bahkan tak kalah dengan oleh-oleh jenis lain. "Saat ini memang belum terlalu banyak terjual. Tapi saya amati, trennya makin hari minat masyarakat makin meningkat," imbuh Firdaus.

Firdaus membuka usaha makanan berbasis tape sejak 10 tahun lalu. Awalnya, setelah suaminya penisun dini dari perusahaan gas, ia mencoba usaha lain, yaitu membuak wartel. Namun, ternyata, usaha itu tak banyak memberikan keuntungan. Sejak itu, ia lalu beralih membuat brownies tape yang ia titipkan ke toko-toko oleh-oleh yang ada di Jember. "Di awal merintis usaha, sehari paling laku cuma enam kotak brownies tape," kenangnya.

Ia tak putus asa dan terus berusaha memperbaiki mutu produknya. Firdaus lalu mencari komposisi yang pas, antara tepung, cokelat, tape dan bahan lainnya. "Alhamdulillah, setelah berulang kali belajar dan mencoba, saya akhirnya bisa menemukan kompsisi kue yang pas seperti sekarang ini," papar ibu empat anak. Firdaus bahkan sudah memiliki sebuah outlet cukup mewah di rumahnya sendiri.

Kini, dalam sehari paling tidak Firdaus bisa menjual sekitar 200 kotak briownies tape, dan jumlah itu akan bertambah berlipat-lipat setiap hari libur tiba. Selain menjual brownies tape dan pia tape, sebenarnya Firdaus juga membuat varian lain, yaitu suwar-suwir dan dodol tape. Untuk dodol, ia membuat aneka rasa seperti sirsak, durian, dan yang paling laris, dodol rasa nangka.

Bicara soal dodol tape, ia mengkui, proses pembuatannya memang lebih memakan waktu. Sebab, dalam membuat adonan dodol, paling tidak dibutuhkan waktu lima jam lamannya. "Memang cukup menguras tenaga," tukasnya. seraya menutup pembicaraan.

 Gandhi Wasono M.