Cerita cara-cara penagihan debt collector yang melampaui batas, juga dialami Tyas Endah (43). Padahal, ngutang ke bank saja tidak. Ceritanya, ibu empat anak ini namanya dijadikan referensi oleh kakak kandungnya saat mengajukan kartu kredit. Satu ketika, "Rupanya, kakak saya belum bisa membayar pinjaman," jelas ibu tiga anak ini. Mungkin karena tak berhasil menghubungi sang kakak, Tyas jadi sasaran.
Semula, kata Tyas, sang penangih menelepon baik-baik, menanyakan keberadaan sang kakak. "Karena saat itu saya tidak tahu, ya, saya jawab tak tahu." Rupanya sang penagih tidak puas dengan jawaban Tyas. "Dia bilang enggak mungkin saya enggak tahu. Lha, kalau saya tak tahu, mau bilang apa?"
Kesal, sang penagih melancarkan aksi teror. "Dia mengancam akan mendatangi rumah. Omongannya juga tidak pantas." Meski hanya lewat telepon, teror itu cukup membuat repot Tyas dan keluarganya. Apalagi, penagih juga menelepon tempat kerjanya. "Yang ngutang siapa, yang diteror siapa?"
Karena tak tahan, Tyas terpaksa memutus kabel telepon rumahnya. Rupanya langkah Tyas tak membuat si debt collector menyerah. Kini, sasarannya ke tetangga Tyas. "Yang bikin saya marah, ke tetangga dia bilang saya berutang ke bank Rp 10 juta. Yang Rp 5 juta dipakai tetangga."