Icha Menipu, Umar Siap Nikah Lagi

By nova.id, Minggu, 10 April 2011 | 00:25 WIB
Icha Menipu Umar Siap Nikah Lagi (nova.id)

Warga Curiga

Tak sampai hitungan bulan, anehnya dalam seminggu orangtua Icha mendatangi rumah Umar. Mereka pun memutuskan menikah tahun lalu. Rumah Umar pun dihias dengan warna pink, warna kesayangan Icha. Marawis dan gambus diundang, bahkan bisa dibilang tamu yang diundang jumlahnya banyak. "Biaya pernikahan kira-kira habis Rp 10 juta," kata Minah.

Kehidupan mereka pun layaknya rumah tangga lain. Saat pagi Umar mau berangkat kerja, Icha menyiapkan sarapan. "Lalu dia pergi kerja. Kalau soal dia pintar masak atau tidak saya kurang tahu," kata Umar yang mulai heran saat berhubungan suami istri, Icha selalu menghindar.

Kalaupun mau Icha menginginkan hubungan dari belakang dengan kondisi lampu dimatikan. Bahkan saat tidur pun Icha masih memaki kerudung dan Umar tidak boleh pegang-pegang. "Malah saya digalakkin sama dia. Sampai-sampai dia pegang pisau kalau saya paksa." Toh Umar tidak curiga meski perlakuan yang diterimanya dilalui sampai 6 bulan.

Tapi warga mulai curiga dengan kelakuaan Icha. Apalagi saat ibu-ibu pengajian ngumpul, mereka melihat ada janggut di dagu Icha. Hal itu diakui Aku, Ketua Rt 01/02 Kampung Bojong Sari, Bekasi banyak yang bilang Icha itu sebenarnya laki-laki. "Akhirnya Icha disuruh periksa ke bidan tapi dia tidak mau. Malah bersumpah kalau dia itu perempuan. Yang namanya sumpah mau gimana lagi ya harus dipercaya. Kalau bohong harus menanggung risiko sendiri."

Apalagi, lanjut Aku, syarat pernikahan mereka memenuhi syarat ada penganten perempuan, laki-laki, wali, saksi. Ketika disuruh periksa ke tempat lain, Icha tetap tidak mau. "Akhirnya dia mengaku sudah periksa dan membawa surat bukti yang ternyata dia buat sendiri. Icha juga bilang sementara tidak boleh hamil dulu karena punya sakit darah tinggi."

 Sampai akhirnya warga menemukan KTP asli Icha yang tertulis jenis kelaminnya laki-laki. "Sebanyak 200 warga mendatangi rumah Umar dan menanyakan kebenaran KTP itu. Kalau saja dia bilang laki-laki dari awal pasti masih selamat. Tapi karena tetap mengaku laki-laki, warga jadi marah dan kesal. Lama-lama warga jadi penasaran dan cari bukti," cerita Aku.

Terdesak, Icha pun mengaku dirinya laki-laki. Umar yang merasa tertipu melaporkan Icha ke Polsek Jatiasih bersama 200 warga.  "Untungnya warga mengerti dan diserahkan baik-baik," ujar Aku yang melihat penampilan Icha seperti perempuan. "Kalau dbilang kasar banyak juga perempuan yang kasar, kan. Orangnya, sih, baik, sama warga sopan. Tapi, kan, bukan itu masalahnya, dia laki-laki, kok, menikah dengan laki-laki. Lha, gimana urusannya, agama juga tidak membenarkan."

Yang membuat Aku aneh, kenapa Umar sebagai suami baru tahu setelah sekian bulan. "Saya dan wargak kesal, kok, kami diombang-ambing dengan statusnya. Kami merasa dibohongi, tega amat ya Icha sama masyarakat di sini," kata Aku yang sudah memaafkan Icha.

Masih Perjaka

Yang jelas meski kecewa, sedih, dan kesal karena baru tahu setelah sekian bulan, Umar mengaku akan segera menggandeng wanita lain. "Kalau saya tahu dari awal, tentu saja tidak akan ada pernikahan. Buat Icha moga-moga kedepannya bisa lebih baik buat dia. Tidak ada dendam atau benci dengan Icha. Saya harus tetap semangat menjalani hidup ini. Kalau bisa lebih dewasa dibanding sebelum ini."

Umar pun enggan jika dikatakan statusnya duda. "Kalau dibilang duda ya enggaklah, saya masih perjaka. Pernikahan yang kami lakukan saat itu, ya jelas batal. Pokoknya saya pengin tenang dan tidak mengalami gangguan lagi. Dan tentu saja ingin cepat kerja!" Noverita K. Waldan