"Aku Ingin Selamanya Mendampingi Victor"

By nova.id, Rabu, 16 Maret 2011 | 17:07 WIB
Aku Ingin Selamanya Mendampingi Victor (nova.id)

Di akhir minggu, aku melatih motoriknya sambil berkomunikasi menggunakan jari, kedipan mata, gerak bibir, suara dan napas. Komunikasi kami berubah jadi non verbal. Saat ia berdeham, aku hampiri dan tanya, "Papa mau minum atau tidak? Kalau iya, kedip sekali. Kalau tidak, dua kali".

Ujian kembali mendera ketika tahun 2007 Victor terserang stroke lagi. Tekanan darahnya naik drastis. Sebetulnya, keluhan tekanan darah tinggi sudah ia alami sedari kuliah. Bedanya, dulu Victor masih sering olahraga. Bela diri, naik gunung, arung jeram, paralayang hingga marathon. Sejak aktif menjadi dosen, semua aktivitas tadi tak sempat lagi dilakoninya.

Demi kesembuhannya, berbagai terapi ia jalani, mulai terapi ozon, pijat otot, akupunktur, sentil saraf, dan lainnya. Aku dan Victor tak mau menyerah! Dan, syukurlah, Tuhan masih melindungi suamiku.

Jika dikalkulasi, berbagai­ pengobatan itu menelan biaya tak sedikit. Sudah lebih dari Rp 400 juta. Alhamdulillah, Victor masih menerima dana pensiun dari UI dan hingga kini, aku masih dipercaya sebagai project manager Komisi Nasional Pengendalian Tembakau. Jujur, terkadang ada juga teman-teman yang sangat baik hati memberi sumbangan. Kami sangat berterima kasih.

Aku Ingin Selamanya Mendampingi Victor (nova.id)
Aku Ingin Selamanya Mendampingi Victor (nova.id)

"SEmasa kuliah, suamiku sangat aktif berolahraga. Salah satunya adalah melakukan kegiatan paralayang (Foto: Dok Pri) "