Respons pembeli, kata Andri, cukup bagus. "Menyantap paket tulang jambal lebih nikmat pakai tangan," ujar Andri yang lalu berpindah ke warung makan permanen di Jl. Ambon dan Jl. Sumur Bandung.
Selain tulang jambal, masakan andalan lainnya, Sambal Puruluk (tabur), sambal yang dikeringkan lalu ditaburkan ke atas ayam goreng atau empal gepuk. "Semuanya resep keluarga, dan sampai saat ini masih diolah sendiri," jelas Andri yang di akhir pekan bisa menjual 500 porsi tulang jambal.
Menurut Andri, kendala ia rasakan tatkala harga cabai meroket beberapa waktu lalu. "Tulang jambalnya, sih, lebih mudah didapat. Dulu, sempat dapat tulang jambal dari Thailand, panjangnya sampai 1,5 meter. Tapi, sekarang banyak dari Indonesia," tutur Andri yang memulai usaha dengan modal Rp 5 juta, hasil menjual ponselnya.
Noverita K Waldan / bersambung
Foto: Noverita K Waldan