Nining menambahkan, dalam sehari Desa Tegalrejo bisa menghasilkan 9 sampai 10 ton lele siap konsumsi. "Lele konsumsi itu lebih banyak dikirim ke pedagang pecel lele di Yogya dan Solo," Ungkap Nining.
Sementara lele yang memiliki berat berkisar antara 3-4 ons lebih ,banyak diminati restoran-restoran pemancingan atau untuk lomba memancing. Harga lele yang besar itu lebih murah dibandingkan dengan lele yang lain. "Nah, bahan abon itu dari lele-lele ukuran besar."
Tahun 2005, Nining belajar membuat abon. Begitu tahu caranya, ia langsung terpikir bagaimana kalau membuat abon dari lele. Berkali-kali ia gagal melakukan percobaan. "Baunya masih amis. Setelah puluhan kali meramu bumbu, akhinya saya menemukan formula agar abonnya tidak amis." Butuh waktu satu tahun untuk menemukan rasa abon yang pas.
Sebagai istri kepala desa, saat itu Nining tak mau menyimpan resep bagi dirinya sendiri. "Tujuan saya belajar membuat abon lele itu memang untuk memberdayakan ibu-ibu di sini. "
Akhirnya, terkumpul 15 ibu-ibu muda. Mereka bergotong royong membuat abon lele di rumah Nining, yang sekaligus dijadikan dapur. "Awalnya, lele-lele itu masih dikonsumsi untuk diri sendiri. Akhirnya, terpikir untuk menjualnya sebagai oleh-oleh khas Boyolali."
Februari 2007, Nining dan kelompoknya menjalankan usaha abon lele secara profesional. "Kebetulan saat itu ada kunjungan Pak SBY ke Boyolali. Nah, sebelumnya saya sudah bikin kemasan yang menarik dan usaha ini juga sudah ada izin resmi. Akhirnya, abon lele ini bisa jadi oleh-oleh para menteri yang mengikuti kunjungan Pak SBY ke Boyolali," jelas Nining yang memberi nama label Karmina, sesuai nama kelompok ibu-ibu, Karya Mina.
Kini, dalam seminggu Nining perlu minimal 280 kg lele segar. Dari bahan itu ia bisa mendapatkan sekitar 80 kg abon lele. "Kalau dari bahan baku, sih, cukup melimpah. Yang jadi kendala itu pemasaran," jelas Nining yang mengaku masih banyak masyarakat yang jijik makan lele. "Padahal lele di sini, pakannya dari pelet, bukan kotoran manusia."
Abon lele saat ini sudah menjadi salah satu makanan khas Boyolali. "Bahkan, sekarang ini kalau ada tamu dari Jakarta ke Pemda Boyolali, mereka pesan abon lele. Selain diajadikan oleh-oleh, juga sebagai teman makan jadah (uli, Red.). Jadah dan abon lele sudah jadi pasangan yang serasi."
Nove, Sukrisna / bersambung
Foto: Nove, Eng Naftali