Kuliner Kaki Lima & Warung Tenda Mahal Tapi Tetap Disuka (1)

By nova.id, Kamis, 10 Februari 2011 | 17:06 WIB
Kuliner Kaki Lima Warung Tenda Mahal Tapi Tetap Disuka 1 (nova.id)

Kuliner Kaki Lima Warung Tenda Mahal Tapi Tetap Disuka 1 (nova.id)
Kuliner Kaki Lima Warung Tenda Mahal Tapi Tetap Disuka 1 (nova.id)
Kuliner Kaki Lima Warung Tenda Mahal Tapi Tetap Disuka 1 (nova.id)
Kuliner Kaki Lima Warung Tenda Mahal Tapi Tetap Disuka 1 (nova.id)

""

Pria asal Pekalongan ini mengisahkan, saat itu kawasan Rawa Belong masih sepi. Pembeli pun masih bisa dihitung dengan jari. Butuh waktu sampai usahanya bisa berjalan. Tiga tahun kemudian, "Barulah menunjukkan kemajuan. Lama-lama, orang kangen bubur ayam saya."

Suwiran ayamnya berlimpah. Satu ekor ayam, hanya cukup untuk 10-12 mangkuk. Ditambah emping goreng plus kacang kedelai goreng, buburnya yang gurih bikin pembeli ketagihan. "Bubur saya juga kental, ibarat lengket di mangkuk. Rasanya gurih, tapi tanpa penyedap rasa. Kuncinya, pakai kaldu ayam kampung," katanya seraya menjelaskan rata-rata per hari membutuhkan 90 ekor ayam jago. "Dulu, sih, paling hanya 5 ekor."