Dihidangkan panas-panas, sayur asem ini memang sangat cocok untuk disantap siang hari. Semakin nikmat disantap dengan tambahan aneka pilihan lauk, mulai dari pepes, ikan goreng, tahu, tempe, ikan asin dan sambal ekstra pedas. Khusus untuk sambal, setiap harinya H. Masa membutuhkan 12 kilogram cabai segar. Tak heran rasa sambalnya begitu pedas, hingga bisa membuat keringat bercucuran.
Uniknya, sistem yang diterapkan di warung ini adalah self service alias mengambil makanan sendiri secara prasmanan. Pelanggan boleh bebas mengambil sendiri nasi dan lauk yang diinginkan. Pelayan hanya mengambilkan minum dan semangkuk sayur asem yang dihargai Rp 5 ribu per porsi. Sementara lauk pauk lainnya dihargai sekitar Rp 3 ribu sampai Rp 10 ribu.
Sistem pembayarannya pun masih sangat tradisional. Pelanggan tinggal menyebutkan apa saja yang diambilnya ke kasir seusai makan. Menurut salah seorang pelayan, sistem ini sudah diberlakukan sejak awal. "Kalau pelanggan tidak jujur, tanggung jawabnya, kan, sama yang Di Atas," tegasnya.