Sejak Mesir bergejolak dan pasangan H Ito Mahfuddin dan Maemunah tak lagi bisa menghubungi anak sulungnya, Mawarddah Sholimah (22), sejak itu pula ia tak bisa memejamkan mata. "Ya gimana ya, bingung karena hape Wardah tak bisa dihubungi lagi," jelas Ito saat menjemput anaknya di Asrama Haji Pondok Gede.
Wardah adalah mahasiswi Tarbiyah tingkat 3 Universitas Al Azhar yang tinggal bersama teman-temannya di Nasr City, Kairo. "Padahal di tempat itu menjadi pusat demonstran," tambah Ito.
Baru Selasa malah, Ito bisa menghubungi Wardah yang hari ini pas ulang tahun. "Dia sudah di Bandara Kairo. Sudah dapat seat untuk berangkat ke Indonesia. Kabar ini sangat melegakan," tandas warga Bekasi ini.
Sejak sebulan lalu, anaknya sudah merengek-rengek pulang. Pasalnya, apartemen tempat dia tinggal kesulitan air. "Saya minta dia sabar. Ada kalanya memang kita hidup mengalami kesulitan." Apalagi lanjut Ito, saat itu Wardah sedang ujian. "Masak mau pulang. Saya telpon sampai 2 jam."
Selama Mesir makin kritis, Wardah, kata Ito sempat 3 hari tak keluar rumah. "Padahal menurut saya agak riskan. Meski punya cadangan makan, lebih aman malah mengungsi di KBRI. Tapi Alhamdulillah, anak saya selamat. Yang penting sekarang sudah mau pulang."
Ito tentu berterima kasih pemerintah mau memulangkan sulungnya. Hanya saja, ia berharap tak sampai di sini. "Kami berharap setelah semua aman, pemerintah juga bertanggung jawab memulangkan anak saya ke Mesir."Krisna