Kisah Sukses Erli Erla Wati (1)

By nova.id, Selasa, 4 Januari 2011 | 17:05 WIB
Kisah Sukses Erli Erla Wati 1 (nova.id)

Kisah Sukses Erli Erla Wati 1 (nova.id)
Kisah Sukses Erli Erla Wati 1 (nova.id)
Kisah Sukses Erli Erla Wati 1 (nova.id)
Kisah Sukses Erli Erla Wati 1 (nova.id)

"Bersama orang-orang yang antusias inigin dengan belajar clay denganku (Foto: Dok Pri) "

Membuka Kursus

Sepulang dari Jepang, aku membuka kelas kursus dengan sistem paket. Setelah itu, aku juga mulai membuka kursus untuk para instruktur kursus, yaitu bagi orang-orang yang ingin menjadi guru kursus clay.

Sebetulnya, dunia clay sangat dekat dan berhubungan langsung dengan keseharian kita, lho. Misalnya, ketika kita makan di restoran, kita bisa meniru menu yang disajikan menjadi paket makanan berbahan clay, sehingga bisa dijadikan dummy menu itu. Atau, misalnya ketika kita melihat sekuntum bunga, kita bisa memotretnya lalu membuatnya dalam bentuk clay.

Namun, cara ini hanya bisa dilakukan bila kita menguasai teknik dasarnya dan tahu jenis-jenis clay. Sebab, ada banyak jenis clay yang ada di pasaran. Kita tidak bisa bilang clay jenis A jelek, sebab tiap jenis memiliki sifat yang berbeda. Mungkin yang terjadi adalah penggunaannya yang kurang tepat. Misalnya, karena sifatnya yang berat, stone clay tidak bisa digunakan untuk membuat barang yang ukurannya kecil.

Jadi, stone clay lebih cocok untuk membuat patung atau hiasan meja. Sementara, paper clay yang sifatnya ringan, tidak bisa dibentuk untuk ukuran yang sangat kecil karena tidak lentur.

Sayangnya, banyak orang di Indonesia yang tidak mau mempelajari sifat dari masing-masing bahan clay. Ini jadi kendala buat mereka. Aku justru sangat menikmati ketika mempelajari seluk beluk clay. Dengan tahu hal itu, kita punya kepuasan batin luar biasa. BERSAMBUNG

 Hasuna Daylailatu / bersambung